KASTANEWS.ID, JAKARTA: Salam Sejahtera bagi kita semua.
Yang kita muliakan bersama, Presiden Republik Indonesia Bapak Ir Joko Widodo, Majelis Tinggi Partai, Dewan Pertimbangan, Dewan Pakar, Mahkamah Partai, Fraksi Partai yang ada di DPR RI.
Para pimpinan, fungsionaris, para ketua dan pimpinan wilayah, serta seluruh kader Partai NasDem di seluruh Tanah Air yang saya banggakan.
Sungguhlah kita amat sangat mensyukuri, dari salah satu proses perjalanan yang bergerak begitu cepat. Tanpa terasa, hari ini, NasDem tepat berusia 10 tahun.
Sepuluh tahun adalah masa waktu yang relatif masih cukup muda, bagi satu institusi partai politik. Tapi bagi NasDem, kita telah banyak memetik pelajaran yang berharga, satu proses learning by the way dari kesalahan, kekhilafan, kebodohan, yang pernah kita alami bersama.
Kita tetap meneguhkan komitmen kita, untuk tetap konsisten membawa gerakan perubahan untuk restorasi Indonesia. Banyak halnya yang telah kita lakukan, tapi lebih banyak lagi hal yang belum kita capai.
Dan semua itu harus mau tidak mau kita akui, sebuah prestasi yang kita capai sampai saat ini adalah tidak terlepas karena kondisi situasional yang ada pada bangsa ini.
Berbasis pada stabilitas nasional yang dimiliki, kemampuan administratif roda pemerintahan yang kita dukung di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo inilah hanya memberikan implikasi yang cukup berarti, hingga eksistensi partai ini dan fungsi-fungsi yang bisa lebih diintentifkan sedemikian rupa, dapat kita jalankan. Dan itulah kondisi objektif yang ada pada saat ini.
Kita cukup berbangga hati, bahwasanya di tengah-tengah kesulitan seluruh bangsa-bangsa yang ada di muka bumi ini, seluruh kepala pemerintahan yang ada di setiap negara menghadapi pandemi krisis korona, menimbulkan implikasi dan krisis-krisis yang ada.
Tetapi, Indonesia bangsa yang kita miliki, kita bersyukur sekali lagi, di bawah kepemimpinan yang begitu piawai, dengan segala kerendahan hati, terbuka, mau menerima masukan, mau kritik, bahkan mau menerima caci maki, bangsa ini sampai hari ini bisa berdiri secara tegak, dan mendapatkan apresiasi dari pada bangsa-bangsa lain yang ada di permukaan bumi ini.
Jadi tidak salah. Tepat sekali ketika sejak awal dinyatakan kita mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat. Demikian juga halnya, kondisi yang kita hadapi pada saat ini, situasi yang memang kita alami, sibuk simpang siur menghadapi Pemilu 2024 yang akan datang.
Tugas NasDem adalah ada dua hal pokok.
Satu, bagaimana tetap mengawal kepemimpinan Presiden Jokowi agar jalannya administratif pemerintahannya tetep efektif sampai akhir masa jabatannya. Ini harus dikawal sepenuhnya dengan seluruh komitmen, kejujuran hati kita, kesiapan kita. Itu yang pertama.
Kedua, mempersiapkan proses kesinambungan kepemimpinan yang akan datang. Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi masa jabatan presiden itu hanya dua kali. Saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan para kader partai ini, siapa calon presiden kita setelah Jokowi. Siapa?
Karena iramanya sama dari atas sampai ke bawah. Dari pimpinan sampai kader sampai yang paling rendah, jawabanya satu ya pasti Jokowi kembali.
Tapi kita punya komitmen yang sama, Presiden Jokowi juga mempunyai moralitas komitmen yang sama untuk menghargai konstitusi, untuk menjaga konstitusi. Tetapi bangsa ini tetap harus melanjutkan upaya pembangunan.
Seorang Jokowi dengan prestasi, yang Insyaallah mengakhiri jabatannya dengan menorehkan tinta emas yang bisa dikenang sepanjang masa.
Tugas kita tidak hanya berhenti di situ. Tugas kita adalah mencari kesinambungan kepemimpinan nasional, yang mungkin kita harapkan, juga lebih baik dari apa yang telah dicapai oleh seorang Jokowi pada bangsa ini.
Maka NasDem adalah sahabat bagi pribadinya seorang Jokowi.
Arti seorang sahabat, berulang kali saya katakan, Allah bisa menerima segala kelebihan dan segala kekurangan yang ada. NasDem jelas berkepentingan, menempatkan objektif kepentingan nasional di atas kepentingan Partai NasDem sendiri.
Bangsa ini jauh lebih berharga untuk mencapai tingkatan tahapan keberhasilannya, dibandingkan hanya sekadar keberhasilan partai ini. Inilah penegasan apa manifestasi dari pada gerakan perubahan restorasi Indonesia.
Maka kepada Presiden Jokowi, kami nyatakan kesiapan kami untuk tetap, apabila diperlukan untuk duduk, berbicara, saling bertukar pikiran, mencari calon-calon pemimpin bangsa yang terbaik dari anak-anak bangsa yang terbaik.
Boleh diajak, boleh kita bersama. Tetapi walaupun kita berpisah, berbeda, satu komitmen NasDem kebersamaan dan kecintaan kita tidak akan pernah pupus di manapun kita berada.
Maka melalui kesempatan ini saya menyerukan kepada seluruh fungsionaris, kader, dan anggota Partai NasDem di seluruh tanah air. Teguhkanlah spirit dan semangat arti keberadaan saudara-saudara sebagai kader-kader partai yang membawa gerakan perubahan yang merestorasi bangsa ini. Dan itu harus melalui perilaku saudara-saudara semuanya.
Tetaplah memberikan sesuatu yang terbaik untuk kemaslahatan masyarakat dan rakyat bangsa ini, hingga menimbulkan rasa empati.
Bersiaplah bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat. Bersiaplah untuk bersama-sama saling bahu membahu dengan institusi partai politik dengan latar belakang apapun itu.
Untuk status semangat yang sama membangun negeri ini. Untuk kemajuan anak cucu kita.
Dirgahayu Partai NasDem!
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT, memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita.
Bapak Jokowi betapa besar hati kami, betapa bangga seluruh institusi yang ada di alam kader Partai NasDem ini atas kehadiran Bapak pada hari ulang tahun kami yang ke-10.
Terimalah penghormatan kami.