Industri Mebel Serap Tenaga Kerja Besar

Industri Mebel Serap Tenaga Kerja Besar

KASTANEWS.COM, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmad Gobel menyatakan industri mebel dan kerajinan memiliki dampak positif serta berperan besar dalam menyerap tenaga kerja di Tanah Air.

“Industri mebel dan kerajinan mempunyai dampak yang sangat luas pada masalah lingkungan dan lapangan kerja. Setiap kenaikan ekspor satu miliar dolar AS, ada 400 ribu tenaga kerja yang terlibat,” kata Gobel saat mengunjungi Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022, di Jakarta, Minggu (21/8).

Legislator NasDem tersebut juga mengapresiasi gelaran IFEX 2022 yang banyak menghadirkan produk hasil daur ulang, sehingga memberi dampak baik bagi lingkungan. Gobel mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan. Namun sayangnya, berbagai bahan baku industri yang bisa didapatkan di dalam negeri tersebut belum dimanfaatkan dengan baik dan berkesinambungan.

“Ini perlu diberdayakan agar jadi bernilai. Kita lihat pada pameran sekarang, banyak buyers dari Eropa, Amerika, dan lain-lain yang hadir karena mereka melihat Indonesia punya kekuatan,” ujarnya.

Sampai saat ini, bahan yang digunakan untuk produk mebel dan kerajinan masih didominasi kayu sebesar 65,5%, rotan 13% dan bambu 0,5%.

Gobel mengatakan, pada saat menjadi pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, ia sempat membuat peta jalan penjualan industri mebel dan kerajinan bisa mencapai US$5 miliar pada 2019. Namun, pada era tersebut masih ada beberapa kendala sehingga target itu belum bisa terealisasi.

Untuk merealisasikan target US$5 miliar tersebut, kini Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) telah menyusun Grand Strategic Plan (GSP) Industri Mebel dan Kerajinan Nasional HIMKI 2022- 2025.

Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur menargetkan nilai ekspor industri mebel dan kerajinan bisa mencapai US$5 miliar pada 2024. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk penyelenggaraan IFEX, pihaknya cukup optimistis target itu bisa tercapai.

“Dari catatan kami, nilai ekspor mebel dan kerajinan pada triwulan I 2022 telah mencapai satu miliar dolar AS atau naik 15,87 persen dibanding nilai ekspor pada triwulan I tahun 2021,” ucap Abdul Sobur.(rls/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *