Rico Sia Sampaikan Fraksi NasDem DPR Dukung Percepatan Pembahasan RUU Migas

Rico Sia Sampaikan Fraksi NasDem DPR Dukung Percepatan Pembahasan RUU Migas

JAKARTA (Kastanews.com): Fraksi Partai NasDem DPR RI menyetujui RUU tentang Perubahan Kedua atas UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan menjadi RUU Usulan DPR RI. Perubahan UU itu mesti disegerakan untuk mengatasi sederet masalah migas di Tanah Air.

Demikian disampaikan anggota Panja Perubahan UU No. 22/2001 yang sekaligus anggota Baleg DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rico Sia, dalam rapat pleno pengambilan keputusan atas hasil harmonisasi, pembulatan, dan pemantapan konsepsi RUU Migas, antara Baleg dan Komisi VII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/9).

“Sederet masalah masih dihadapi Indonesia dalam meningkatkan daya tarik investasi di hulu minyak dan gas bumi, seperti imbal hasil yang kurang menarik, ketidakpastian regulasi, hingga lamanya proses perizinan,” ujar Rico saat membacakan pendapat Fraksi Partai NasDem.

Padahal, lanjut Rico, investasi di hulu migas diharapkan untuk mendukung pemenuhan target produksi satu juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030.

“Untuk melakukan optimalisasi produksi pada lapangan eksisting, percepatan transformasi resources to production dengan mempercepat pengembangan lapangan baru dan lapangan yang tertunda, intensifikasi eksplorasi migas, maka dibutuhkan perubahan regulasi dan percepatan RUU Migas menjadi undang-undang,” tandasnya.

Farksi Partai NasDem berpandangan, penurunan produksi minyak mentah merupakan persoalan dalam sektor pertambangan migas. Peningkatan impor minyak juga melemahkan ketahanan energi Indonesia.

Karena itu, pemerintah perlu segera melakukan pengembangan energi terbarukan (renewable energy) sebagai sumber energi alternatif, di luar bahan bakar minyak yang bersumber dari energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable energy).

Lebih lanjut Rico mengingatkan pemerintah agar memperbaiki iklim investasi di Indonesia yang kurang kondusif. Masalah perizinan, peraturan daerah yang belum mendukung, dan lain-lain ikut membuat pengembangan industri migas nasional melambat.

“Investasi migas ini adalah investasi jangka panjang. Jadi, investor harus memiliki keyakinan dalam melaksanakan kegiatan usahanya,” tandasnya.

Fraksi Partai NasDem meminta pemerintah memberikan solusi berupa insentif perubahan fiskal untuk bisa meningkatkan investasi di Indonesia yang berefek pada meningkatnya produksi. Kondisi investasi di Indonesia perlu dibuat lebih menarik dibandingkan negara-negara lain.

“Pemerintah sebaiknya juga melakukan improvement dalam sistem fiskal pengelolaan migas dengan pemberian fasilitas perpajakan dan pemberian insentif, sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi,” lanjut Rico.

Ke depan, tantangan industri migas akan semakin besar. Tuntutan global di berbagai forum internasional semakin tinggi untuk mempercepat pemanfaatan low carbon energy, di mana peran gas bumi menjadi krusial, yaitu sebagai energi transisi sebelum dominasi energi fosil beralih ke energi terbarukan.

“Oleh karena itu, peningkatan produksi migas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetap harus dijaga,” tegas Rico. (rls/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *