Latih Guru dan Tenaga Pendidik Lebih Resilien

Latih Guru dan Tenaga Pendidik Lebih Resilien

JAKARTA, 9 Agustus 2021: RISET Resiliensi Orang Indonesia yang dilakukan dalam rangka Dies Natalis Ke 61 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada bulan Juli lalu, menemukan bahwa resiliensi orang-orang Indonesia berada pada kategori rendah akibat pandemi. Riset juga merekomendasikan agar dilakukan hal-hal yang bisa meningkatkan resiliensi orang Indonesia.

Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan bangkit kembali setelah mengalami kejadian yang penuh dengan tekanan, tragedi, dan trauma seperti situasi pandemi saat ini.

Untuk menjawab rekomendasi dari tim Riset, Panitia Dies Natalis Ke 61 Fakultas Psikologi UI menyelenggarakan lokalatih Resiliensi pada tanggal 7 Agustus 2021. Lokalatih yang dilakukan secara daring itu dirancang oleh Sahala Harahap, S.Psi., MSM, Psikolog, dan Dyah Indrapati, S.Psi., MPP, Psikolog, yang merupakan tim inti lokalatih dari panitia Dies Natalis serta diampu oleh para alumni Fakultas Psikologi UI.

Peserta lokalatih adalah para guru dan tenaga pendidik yang datang dari beberapa tempat di Indonesia. Untuk memastikan setiap peserta bisa memperoleh manfaat yang maksimal dari lokalatih ini, maka peserta hanya dibatasi 30 orang saja.

Guru dan tenaga pendidik dipilih menjadi peserta lokalatih dengan alasan jika guru resilien, maka ia akan menularkan resiliensi tersebut kepada murid-muridnya. Jika guru mampu membantu murid-muridnya menjadi resilien, maka murid-muridnya diharapkan bisa tumbuh dan berkembang menjadi manusia Indonesia yang resilien.

Pada lokalatih ini, peserta diajak untuk menemukan cara pandang yang berbeda terhadap apa yang telah dialami selama pandemi. Peserta juga akan diajak menentukan ulang apa yang akan mereka lakukan untuk bangkit dari pandemi.

“Setelah mengikuti lokalatih, cara pandang peserta diharapkan menjadi lebih resilien dimana peserta menjadi lebih yakin dan bisa membangun resiliensi diri,” ungkap Sahala Harahap.

Ke depannya, peserta lokalatih didorong untuk membentuk komunitas agar mereka bisa saling berbagi dan bertukar cerita, baik seputar pengajaran maupun rencana mereka selanjutnya serta saling menguatkan.

Dyah Indrapati selaku pengampu, mengatakan, pada akhirnya resiliensi tidak hanya soal diri pribadi, tetapi juga bagaimana kita bisa saling menguatkan dan berkembang menjadi masyarakat yang tangguh.

“Animo teman-teman alumni yang membantu menjadi fasilitator juga seru karena mereka pun mengharapkan dapat menularkan ilmunya pada para guru tersebut,” tambah Dyah.

Isdar Andre Marwan, S.Psi., Psikologi, selaku Ketua Panitia Dies Natalis ke-61 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menyatakan, diharapkan kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia untuk memberikan dampak yang lebih luas kepada para guru maupun tenaga pendidik di seluruh Indonesia melalui kerjasama dengan para alumninya.(daru/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *