Keceriaan tanpa Batas

Keceriaan tanpa Batas

KASTANEWS.ID, KEMANG TERUSAN: Perhelatan Halal Bihalal yang dirajut dengan Reunian 30 Tahun kelulusan dari SMA N 82 Jakarta, sudah diduga akan berlangsung meriah.  Tidak kurang dari 100 siswa Angkatan 1987 hadir di Kemang Terusan. Itu artinya hampir 50% lebih lulusan Angkatan ’87 yang hanya terdiri dari 7 kelas hadir dalam acara tersebut.

 Meski tak banyak dekorasi yang memperlihatkan kemegahan acara, namun hati setiap yang hadir tampak berbunga-bunga.  Bagaimana tidak, jika setelah 30 tahun tidak bertemu, hari itu, Sabtu, 12 Agustus 2017, kerinduan di pertemuan itu bisa terobati.

Bisa dibayangkan bagaimana reaksi masing-masing siswa yang kembali bertemu setelah 30 tahun tidak berjumpa.  Para perempuan mayoritas tampak sudah berhijab.  Para lelaki pada umumnya sudah mulai membuncit. Namun kondisi apapun yang ada di depan mata, tak menyurutkan untuk melampiaskan kerinduan itu.

“Alhamdulillah yang hadir banyak.  Kayaknya target 100 orang yang dicanangkan panitya bisa tercapai.  Jumlah ini melebihi acara HBH tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudahan aja tahun depan bisa lebih meriah lagi,” ujar Novan, yang didapuk jadi ketua panitya.

Kebahagiaan itu semakin lengkap ketika guru-guru yang mengajar Angkatan ’87 menyempatkan hadir ke acara.  Ada lima orang guru yang hadir. Mereka adalah Pak Azwar Tanjung, Pak Hendra, Bu Baetati, Bu Iwen dan Bu Ega.

“Kami jelas senang karena beliau masih inget sama kita-kita. Apalagi menyempatkan hadir ke acara 30 tahun kelulusan,” ujar Arya yang menjadi penanggungjawab mengundang guru.

Sesungguhnya memang ada beberapa guru lain yang diharapkan bisa hadir, namun karena sakit dan sekarang tinggal di luar kota, guru-guru tersebut tidak bisa gabung.

“Tapi bagaimanapun juga, kehadiran guru-guru itu sudah menambah arti reunian kami kali ini.  30 tahun berlalu, mereka masih ingat. Dan senangnya, mereka juga masih inget kita walaupun gak semua diinget,” tambah Arya.

Acara yang dipuncaki dengan potong tumpeng, dilakukan dengan khidmad, dengan dikelilingi para guru yang hadir. Mereka yang mewakili teman-teman untuk memotong tumpeng antara lain Aryo, Novan, Ery, Sita dan masih banyak lagi.

Tidak berhenti sampai di situ, para guru juga mendapatkan plakat kenang-kenangan dan ‘tanda kasih’ dari Alumni Angkatan ’87.

Semakin malam acara semakin meriah. Berbagai games dimainkan. Di sini semua larut dalam permainan.  Tak peduli ingat atau tidak dengan teman sepermainan dalam games atau tidak, tidak peduli dia dulu di kelas apa, bahkan mereka jangan-jangan juga sudah lupa berapa umurnya untuk memainkan games itu.

“Yang penting hepi, biarin aja encoknya pada kambuh, yang penting di sini kita semua bisa senang-senang ketemu sama teman-teman lama,” ujar Lita, yang menjadi penanggungjawab acara bersama Sita dan Ery.

Sebelum acara selesai, doorprice sempat dibagikan.  Yang menarik adalah, sebuah grandprice senilai 2,5 juta rupiah berupa lukisan Ikan Arwana dari Endi Sopandi yang kini memang menggeluti dunia Digital Art Printing.

“Lukisan ini dibuat hanya dalam waktu 30 menit. Gue sih seneng aja bisa berbagi. Jadi gak penting hadiah grandpricenya itu siapa yang dapetin,” ujar Endi.

Dialah Fitri Munggaransari yang mendapatkan hadiah Grand Price tersebut.

“Rejeki anak Sholeh,” ujarnya singkat.

Secara keseluruhan, acara HBH dan Reunian 30 thn Kelulusan dari SMA N 82 Jakarta berlangsung meriah.  Makanan dan minuman boleh dibilang berlimpah. Bahkan layaknya ‘mak-mak’, sebagian besar masih banyak yang menyempatkan diri untuk membawanya pulang.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dari acara tersebut, kinerja panitya harus diapresiasi.  Mereka mempersiapkan acara tersebut sejak lebih dari satu bulan yang lalu. Beberapa kali miting yang kadang harus meninggalkan tugas dan tanggungjawabnya sebagai ibu rumah tangga maupun pekerjaan di kantor.

“Ya gimana ya, aku sih seneng aja bisa terlibat di kepanityaan ini.  Capek sih iya lah, bo’ong amat kalau bilang gak capek, tapi kan itu gak ada artinya, yang penting temen-temen yang datang banyak, gak ada yang kelaperan, bisa milih selera menu makanan. Ya pokoknya kalau ikhlas, Insyaallah semua akan bagus kok berlangsungnya acara,” ujar Amida, yang memang bertugas sebagai seksi konsumsi.

 Apapun yang sudah tersaji kemarin, rasanya sulit untuk dilupakan.  Bahkan di usia yang hampir separuh abad, pertemuan kemarin bisa jadi tak kan lagi terulang. Momennya, emosinya, situasinya, kondisinya, dan banyak hal lain yang sulit rasanya mengulang peristiwa Kemang Terusan kemarin.

Terima kasih untuk semua yang telah repot mempersiapkan acara dan terima kasih untuk semua yang telah menyisihkan waktunya untuk hadir. Semoga kita semua diberi sehat dan panjang umur agar di lain waktu bisa kembali bertemu.(82daha/1482017)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *