PANGKALPINANG (Kastanews.com)- Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Zuristyo Firmadata mengatakan, era globalisasi saat ini merupakan sebuah tantangan yang cukup berat bagi keberlangsungan UMKM. Gempuran produk impor yang membanjiri pasar konvensional dan digital menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kemajuan UMKM.
“Tantangan tersebut tentunya membuat pelaku usaha kita, khususnya UMKM harus banyak beradaptasi untuk menjawab dan keluar dari tantangan tersebut,” ujar Zuristyo saat membuka Sosialisasi Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian pada UMKM, yang digelar Badan Standarisasi Nasional (BSN), di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (28/7).
Zuristyo meminta pemerintah bersama BSN memberikan dukungan dan pemahaman kepada para pelaku UMKM untuk sesegera mungkin melakukan standardisasi dan kesesuaian penilaian produknya. Hal ini bertujuan agar UMKM Indonesia bisa naik kelas dan go internasional.
“Selama ini kita tahu bahwa UMKM kita kerap berjalan apa adanya, kondisi ini tentu tidak cukup baik untuk bertahan di tengah kondisi seperti dewasa ini. Produk UMKM kita harus lebih banyak di kenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan tentunya merajai pasar dalam negeri kita sendiri,” tandasnya.
Zuristyo pun mengajak seluruh pelaku UMKM untuk segera melakukan standardisasi dan kesesuaian penilaian produk.
“Hal ini agar menjadi penyeimbang dari produk-produk luar yang masuk ke negara kita dalam pangsa pasar bebas. Tujuan dari pada proses standardisasi ini juga merupakan perlindungan kepada UMKM atas hak cipta dan keamananan konsumen,” urainya.
Legislator dari Dapil Bangka Belitung ini menambahkan, pelaku UMKM yang ada di Indonesia berjumlah sangat banyak dan tentunya memberi sumbangsih bagi sektor ketenagakerjaan.
Data Kemenkop UKM tahun 2019 mencatat, ada sekitar 65 Juta pelaku UMKM. Khusus di provinsi Bangka Belitung, ada sekitar 183.731 Pelaku UMKM.
“Potensi ini sangat besar, tentunya untuk sektor ketenagakerjaan dan aktivitas ekonomi lainnya. Perdagangan dan tenaga kerja ini cukup banyak, akan tetapi masih minim yang sudah mendapatkan kesesuaian penilaian produk dan standarisasi nasional,” tegasnya.
UMKM adalah kelompok usaha yang jumlahnya paling besar dan mampu bertahan menghadapi goncangan krisis perekonomian dan telah terbukti selalu hadir sebagai penyelamat perekonomian nasional.
“Tidak heran jika UMKM mampu menjadi penopang perekonomian Indonesia, khususnya di Bangka Belitung. UMKM kita merupakan salah satu kekuatan ekonomi nasional, selain terbukti mampu bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19, UMKM kita juga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Nasional,” pungkas Zuristyo.(Andi/*)