Surya Paloh Ajak Membangun Semangat Kemandirian Kekitaan

Surya Paloh Ajak Membangun Semangat Kemandirian Kekitaan

JAKARTA (Kastanews.com): BAHU sebagai tulang punggung yang mengawal proses hukum Partai NasDem. BAHU tidak sekadar hadir ketika ada permasalahan hukum atau sengketa pemilu, tetapi sejak tahapan awal pemilu sudah bersiaga.

“Saudara ikut menentukan jalannya arus gerakan perubahan ke depan. Saudara menorehkan sekecil apapun tercatatnya arti kehadiran saudara dalam sejarah perjalanan dan pergulatan NasDem di negeri ini,” ujar Ketua Umum Partai NasDem saat memberikan pembekalan di acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke III BAHU NasDem sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 11 BAHU NasDem di Ballroom NasDem Tower, Jumat (10/3).

Surya juga menegaskan, kompleksitas permasalahan hukum di Indonesia semakin kuat. Hal itulah yang menjadi tantangan bagi partai politik dalam persiapan menghadapi Pemilu 2024.

“BAHU jelas merupakan tulang punggung utama bagi seluruh kompleksitas permasalahan yang menyangkut aspek hukum yang dihadapi institusi partai politik bernama NasDem, yang itu adalah kita. Saya ingin menitipkan pesan dan harapan saya kepada BAHU. Itu adalah realitas kehidupan suka ataupun tidak suka berikhtiarlah menghadapi masalah ini,” ujar Surya.

Memperjuangkan sesuatu, tambah Surya, memang memberikan konsekuensi yang kadang-kadang amat melelahkan. Mengesalkan hati, bahkan bukan tidak mungkin selalu menggoda hati untuk melepaskan semua prinsip-prinsip keyakinan yang kita sebut dengan idealisme itu sendiri.

“Namun menjadi seseorang yang tetap mengedepankan aturan dan etika, batasan itu harus diperjuangkan,” ungkap Surya Paloh.

Dalam kesempatan tersebut, Surya juga memacu semangat para punggawa BAHU NasDem untuk semakin memegang teguh nilai-nilai dan idealisme termasuk dalam menghadapi perhelatan Pemilu 2024 mendatang.

“NasDem menginginkan agar nilai-nilai idealisme yang selalu dia perjuangkan, dia perkenalkan untuk memelopori sesuatu, membangun kesadaran baru bagi masyarakat kita agar profesionalisme tetap harus berjalan dengan etika dan moralitas,” tegas Surya.

Surya melanjutkan, dalam membangun pemahaman itu katanya, dibutuhkan semangat untuk saling membesarkan hati di antara kekitaan agar mampu menghadirkan soliditas yang kuat.

“Kita harus membangun semangat kemandirian kita. Kita kuat karena kita mampu berdiri di atas kaki kita sendiri. Apapun godaan, apapun barangkali rintangan maka itu yang saya katakan sekali layar terkembang surut kita berpantang,” pungkasnya. (red/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *