JAKARTA (Kastanews.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengunjungi Soneta Studio di Depok untuk menemui Rhoma Irama. Sandi bersama sang Raja Dangdut berdiskusi soal rencana musik dangdut dijadikan warisan budaya tak benda.
“Kami sedang siapkan dokumentasinya dan pengajuannya, kerja sama dengan kementerian dan lembaga lainnya juga,” ungkap Sandi ketika menemui Rhoma Irama di Depok, Rabu, 7 Desember 2022.
Menurutnya, musik dangdut perlu segera dijadikan warisan budaya tak benda milik Indonesia karena sebagai identitas budaya. Sehingga nantinya tidak ada negara lain yang mengklaim musik dangdut.
“Bang Haji ini tokoh musik dangdut yang menjadi kebanggaan bangsa dan identitas budaya. Kita ingin segera mengajukan supaya ini tercatat dan supaya juga ini nanti tidak diklaim negara lain,” tuturnya.
Menurut Menparekraf Sandiaga, upaya menjadikan dangdut sebagai warisan tak benda perlu dilakukan segera. Pasalnya, musik dangdut di Indonesia juga menjadi salah satu dari bentuk ekonomi kreatif yang menghidupi puluhan juta orang.
“Ini harus kita lakukan segera, paling tidak musik ini kan universal. Kalau kita ajukan yang pertama sebagai warisan budaya tak benda, maka ada pengakuan terhadap kebanggaan kita. Dan kita mendapat informasi dari Bang Haji Rhoma Irama bahwa puluhan juta orang indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor musik khususnya genre dangdut,” jelasnya.
Saat ini, pengajuan tersebut masih dalam proses dan diharapkan segera selesai. Sehingga nantinya akan ada warisan budaya lain yang dapat ditetapkan sebagai warisan tak benda dari Indonesia. Lebih lanjut, Menparekraf Sandi mengutarakan bahwa selain musik dangdut, yang juga akan diajukan sebagai warisan budaya tak benda adalah jamu, Reog Ponorogo, serta kain tenun dan kebaya.
“Ini masih berlangsung, dan antreannya itu ada jamu yang sekarang sedang aktif, di belakang jamu ada Reog Ponorogo, ada tenun, ada terakhir kebaya yang akan diajukan. Ini masuk antrean,” pungkasnya.(rah)