Pulang Kampung ke Cangkuang

Pulang Kampung ke Cangkuang

KASTANEWS.ID, KALIBATA, Minggu Ketiga Desember 2019: Elang Gunung adalah pemberian nama untuk Anggota Exispal24KJ angkatan 1987. Tahun depan, Elang Gunung dipercaya, atau lebih tepatnya kebagian ‘giliran’ untuk menjadi ‘panitya inti’ penyelenggaraan (awalnya) Reuni Akbar Exispal24KJ Lintas Angkatan yang bertajuk ‘Kugenggam Erat Saudaraku’.

Saat itu yang menjadi ‘panitya inti’ kalau tidak salah dihelat Exispal24KJ dengan Ketua Panityanya dari Angkatan 1984 di bantu devisi dari angkatan lain yang mengambil lokasi di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Satu tahun kemudian, Exispal24KJ Angkatan 1986 yang didaulat menjadi ‘panitya inti’ untuk menggelar Silahturahmi Exispal24KJ yang dihelat di Ciapus, Bogor, Jawa Barat.
Nah, maka pada penyelenggaraan berikutnya, atau satu tahun kemudian, Exispal24KJ Angkatan 1987 atau Angkatan Elang Gunung yang ‘harus’ menjadi ‘panitya inti’. Pernyataan itu muncul saat diselenggarakan acara Halal Bi Halal di kawasan Radio Dalam pasca lebaran tahun lalu.
Acara HBH
Sebutan Panitya Inti sesungguhnya bukan berarti tidak melibatkan angkatan lain untuk menjadi panitya. Sebab sejak helatan pertama, saat angkatan 1984 menjadi panitya inti, seluruh angkatan juga sudah terlibat menjadi panitya. Hanya saja, grand design acara dan mayoritas panitya memang dipegang langsung oleh angkatan 1984. Begitupun pada gelaran kali ini. Dalam dua pertemuan yang dilangsungkan Elang Gunung, sudah melibatkan angkatan lain untuk terlibat sejak dalam perencanaan. Mereka yang bisa disebut sejak awal ikut mengawal perencanaan tersebut adalah Dewi, Amel, Aki Tris dan juga Rini. Bahkan group panitya kini sudah terlibat dari seluruh unsur panitya.
Awal April Well, soal waktu. Dari pertemuan awal yang dilangsungkan bulan lalu, masih belum bisa diputuskan kapan persisnya waktu yang memungkinkan. Antara Maret akhir atau awal April. Masalahnya adalah, di sekitar pertengahan April, telah memasuki awal Ramadan. Maka penyelenggaraan harus dilakukan sebelum Ramadan. Pada pertemuan ke dua yang dilangsungkan minggu lalu di Komplek Garuda Kalibata (rumah Yudi Wastu), sepakat diputuskan acara dilangsungkan pada awal April. Tepatnya pada tanggal 4-5 April. Keputusan ini sudah merupakan hasil final kesepakatan panitya.
Maka dengan sisa waktu yang ada, diharapkan teman-teman dari seluruh angkatan sudah mulai memobilisasi teman lain untuk bisa menyisihkan waktunya pada tanggal tersebut. Bukannya apa-apa, pertemuan Anggota Exispal24KJ dalam jumlah yang melebihi 50 orang lebih, rasanya memang sulit dilakukan jika tidak ada acara-acara besar seperti ini. Maka, dari setiap angkatan banyak baiknya sudah mulai men-sounding acara tersebut. Pulang Kampung ke Cangkuang Soal lokasi. Saat pertemuan pertama dilakukan, masih banyak pilihan lokasi yang menjadi tempat tujuan dilangsungkannya acara tahunan Exispal24KJ tersebut. Mulai dari Sukabumi, Puncak, Bogor, Cilacap, hingga Ujung Kulon. Belum ditetapkannya lokasi tersebut masih sangat dipengaruhi oleh banyak pertimbangan. Mulai dari venue yang menjadi tujuan, jarak lokasi dari pusat kota Jakarta, besaran biaya, fasilitas yang ada di venue dan sebagainya. Dari pikiran-pikiran soal bangunan tempat menginap, vila, dinding-dinding yang terawat atau tidak, daya tampung veneu, hingga tercetus pikiran kenapa tidak camping saja. Lebih terbuka. Bikin tenda. Bakar Api unggun. Menikmati dinginnya malam yang tidak setiap hari bisa dirasakan di Jakarta. Atau bahkan entah sudah berapa tahun tidak tidur di dalam tenda. Ini tentu menjadi sebuah kenikmatan bila bisa dilakukan bersama kembali. Gagasan camping rupanya cukup menggelitik teman-teman yang hadir di situ. Kemudian munculah beragam lokasi yang menyediakan tempat camping. Mulai dari Cibodas, Cipanas, Sukabumi, Jonggol, hingga di Cangkuang. Namun di akhir pertemuan pertama tersebut, wacana pilihan lokasi mulai mengerucut seiring hadirnya Dewi dan Amel yang datang terlambat dalam pertemuan. Amel yang menjawab pertanyaan, di lokasi mana Exispal banyak melakukan ritual organisasi. Jawabnya adalah Cangkuang.

“Jadi Cangkuang itu, tempat Exispal banyak melakukan ritual dan seremonial. Mulai pelantikan-pelantikan anggota, sampai sekedar kongkow di gunung anak-anak banyak ke Cangkuang. Dan itu bukan cuma Exispal24KJ aja, tetapi dari jaman dulu-dulunya. Dari jaman Exispal 24 juga Cangkuang itu udah sering dijadi’in tempat acara,” papar Amel.

Berangkat dari argumentasi tersebut, maka muncul gagasan untuk pertemuan lintas angkatan Exispal24KJ kali ini dilangsungkan di Cangkuang. Semangatnya adalah Pulang Kampung.

“Cangkuang adalah tempat yang menjadi saksi Exispal masih bisa exis hingga hari ini. Tidak ada salahnya setelah lebih dari 30 tahun, kita kembali ke Cangkuang. Kita Pulang Kampung ke Cangkuang. Kita tengokin lagi tuh tempat yang dulu bisa mempersatukan kita,” usul salah seorang peserta pertemuan. Gak tahu siapa. Tapi komentar itu muncul begitu saja.

 
Usulan itupun bersambut. Maka, tak harus menunggu lama, Ketua dan Wakil Ketua Panitya, Hasan Entol dan Hendri ‘Camar’ Wijaya langsung melakukan survei beberapa hari setelah pertemuan pertama. Tidak banyak prosedur. Tidak banyak janjian. Tidak ada yang harus disalahkan karena gak ikutan survei karena gak ada waktu. Tidak banyak ini itu, duet maut itupun pergi survei ke Cangkuang. (bersambung).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *