Pemkab Sukabumi Respons Positif Ekosistem Pertanian Berkeadilan

Pemkab Sukabumi Respons Positif Ekosistem Pertanian Berkeadilan

KASTANEWS.ID, SUKABUMI: Ketua Dewan Pakar NasDem Kabupaten Sukabumi H. Ayep Zaki terus melanjutkan komitmennya untuk membangun ekosistem pertanian berkeadilan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hal ini mendapat dukungan dari pemerintah setempat dalam rangka penguatan sektor pertanian khususnya pengembangan Pupuk Batu Bara di Kabupaten Sukabumi.

Ayep Zaki melalui Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) dengan unit usaha binaannya CV. Debe Mitra Pratama juga telah melakukan audiensi dengan Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, di Pendopo Plabuhan Ratu, pekan lalu.

Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari acara pelepasan ekspor pupuk batubara Sukabumi ke USA pada 9 Februari lalu. Seperti diketahui Kabupaten Sukabumi memiliki potensi batubara yang berada di Kecamatan Simpenen guna mendukung penguatan supply bahan baku pupuk batubara.

Audiensi ini dihadiri langsung Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami beserta jajaran dan Hikmat Taufik, selaku Direktur CV. Debe Mitra Pratama sekaligus Sekretaris Jendral FKDB.

Dalam audiensi tersebut disampaikan beberapa hal yaitu FKDB siap untuk memaksimalkan potensi batubara yang ada di Sukabumi agar ekosistem pertanian semakin kuat dan berkesinambungan karena pangsa pasar pupuk batubara telah merambah ke ekspor sehingga perlu adanya penguatan dalam ketersediaan raw material.

Pada pertemuan tersebut juga disampaikan kepada Bupati Sukabumi bahwa FKDB siap untuk mendukung seluruh program yang digulirkan pemerintah Kabupaten Sukabumi khususnya pada bidang pertanian.

Sebagai bentuk dukungan tersebut saat ini FKDB telah mengembangkan secara mandiri budidaya kedelai di Kecamatan Ciracap seluas 30 Ha dan budidaya jagung hibrida di Kecamatan Cidolog seluas 10 Ha dengan petani mitra 100 orang dengan target luasan 25.000 Ha.

Ayep Zaki menerangkan bahwa Bupati Sukabumi sangat menyambut baik terkait kegiatan audiensi dari pihaknya. Beliau menyampaikan Pemkab Sukabumi siap menyupport perkembangan pupuk batubara baik dari kebijakan, koneksi dengan perbankan dan ruang untuk memberikan contoh kepada petani dengan aplikasi pupuk batubara pada berbagai komoditas.

“Pak Bupati Kabupaten Sukabumi beserta jajarannya merespon dengan sangat baik untuk budidaya kedelai dan ini sangat bagus karena ini program Kementerian Pertanian yang dicanangkan kurang lebih 25.000 ha di Sukabumi dan ini direspon dengan sangat baik. Hanya nanti pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap,” kata Ayep Zaki.

Sebagai penanggunjawab dari program budidaya kedelai mandiri Ayep Zaki bersama tim mengaku sangat gembira sekali terhadap dukungan yang datang dari Bupati Sukabumi berserta jajarannya. Dukungan tersebut kata dia membawa optimisme besar sehingga diharapkan dalam dua tahun ke depan Kabupaten Sukabumi akan menghasilkan produk kedelai yang berkualitas.

“Kalau ini konsisten terus maka paling tidak Sukabumi bisa menyupport kebutuhan kedelai nasional sekitar 25.000 ton sampai 40.000 ton per tahun, secara bertahap mulai tahun 2022,” jelas Ayep.

Menurut Ayep Zaki komitmen bersama itu pun menjadi salah satu progam penataan kebaikan untuk bangsa yang diawali dengan membangun ekosistem pertanian di wilayah Kabupaten Sukabumi. Pihaknya telah menyusun satu pilot project dan program jangka panjang sepuluh tahun ke depan untuk menggerakkan ekosistem pertanian di Sukabumi yang didalamnya tidak hanya kedelai saja namun juga secara bertahap menggenjot budidaya jagung dan tanaman lainnya.

“Jadi sekali lagi menata kebaikan untuk bangsa agar implementasi penataan kebaikan yang baik sangat dirasakan manfaatnya untuk seluruh rakyat Indonesia dan untuk masyarakat Sukabumi,” paparnya.

Lebih jauh Ayep Zaki menerangkan pihaknya akan melakukan monitoring setiap waktu sehingga mendapat hasil yang komprehensif di akhir tahun.

“Sehingga nanti akan ada laporan akhir di bulan Desember, target yang dicanangkan 25.000 sampai 40.000 ton per tahun satu Kabupatem Sukabumi. Apabila di Kabupaten Sukabumi ini berhasil maka kita akan upayakan di kabupaten-kabupaten lain yang siap melakukan budidaya kedelai.

Terkait potensi sumber batubara yang ada di Sukabumi tentunya kata dia perlu ada penilaian dan tinjauan lebih lanjut baik dari Pemda maupun FKDB agar dapat dimaksimalkan untuk membuka lapangan pekerjaan dan mengembangkan potensi SDA Sukabumi secara komprehensif serta ramah lingkungan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *