SALATIGA (Kastanews.com): Anggota MPR RI Fraksi Partai NasDem Subardi mengatakan, partai politik sebenarnya memiliki peran lebih penting dari sekedar peserta pemilu maupun sebagai pilar demokrasi. Bila dicermati lebih dalam, parpol merupakan poros pembangunan nasional. Konsep ini merupakan penjabaran sila ke-4 Pancasila, bahwa desain permusyawaratan perwakilan itu menempatkan partai politik sebagai aksesnya.
“Desain demokrasi perwakilan dalam sila keempat itu salah satu aksesnya lewat parpol. Maka parpol dituntut mencapai goal dari lembaga perwakilan itu, yakni mencapai cita-cita pembangunan nasional,” kata Subardi dalam Seminar Fraksi NasDem MPR di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (27/8).
Seminar bertema Optimalisasi Peran Masyarakat dalam Pemilihan Legislatif menghadirkan sejumlah Anggota MPR Fraksi NasDem, yakni Prananda Surya Paloh, Fadholi, Haerul Amri dan Subardi.
Di hadapan peserta, Subardi menjelaskan bahwa lembaga perwakilan dalam sistem presidensial di Indonesia tak bisa lepas dari peran partai politik. Melalui parpol, DPR dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang menyetujui maupun mengawasi program pembangunan nasional. Melalui parpol pula, demokrasi perwakilan bertumpu pada kinerja parpol. Parpol ibarat lokomotif untuk membawa maju-tidaknya negara.
“Demokrasi perwakilan yang bertumpu pada kinerja parpol menjadikan parpol sebagai paramater maju-tidaknya sebuah negara. Jadi kalau parpolnya bagus, pembangunan juga bagus,” terang Subardi.
Meski demikian, lanjut Subardi, dalam demokrasi perwakilan, parpol selalu dihadapkan dengan realitas politik yang sarat kepentingan. Subardi mengajak seluruh elemen masyarakat tidak anti politik. Justru dalam suasana politik terdapat kontrol publik. Demokrasi perwakilan di DPR berkembang menjadi demokrasi partisipatif.
“Kita tidak bisa menolak politik. Pembangunan ekonomi, infrastuktur, perdagangan, kesehatan juga butuh dukungan politik. Bahkan stabilitas politik juga mempengaruhi iklim investasi,” terangnya.
Melihat pentingnya peran parpol sebagai poros pembangunan nasional, Subardi berharap setiap parpol memiliki konsep gerakan. Ia mencontohkan Partai NasDem memiliki konsep ‘politik kebangsaan’ sebagaimana digaungkan Ketua Umum Surya Paloh. Dengan konsep itu, NasDem lebih disiplin bekerja dalam rel kebangsaan.
“Itulah pentingnya political nation agar kerja-kerja politik tidak melenceng dari rel kebangsaan. Bagi saya ini satu konsep yang kaya gagasan. Tetapi kalau tidak punya konsep, parpol itu bisa disebut gagal,” jelas wakil rakyat dari Yogyakarta itu.
Saat ini menjelang kontestasi politik 2024 setiap parpol mulai intens membangun komunikasi politik. Peristiwa politik itu dinilai bagus sepanjang membangun ruang publik menjadi ruang penuh gagasan.
“Pendekatan gagasan menjadi konsentrasi NasDem, sehingga koalisi yang dibentuk menjadi koalisi gagasan. Ruang publik juga kaya gagasan. Demokrasi kita lebih berkualitas,” jelas Subardi. (NK/*)