KASTANEWS.ID, PANDEGLANG: Para sarjana baru merupakan harapan dan energi baru bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Sarjana baru adalah cahaya baru bagi bangsa. Ia memberikan energi baru melalui kiprahnya sehingga menerangi kehidupan masyarakat,” ujar Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmad Gobel saat memberikan ceramah umum dalam acara wisuda sarjana dan Pascasarjana di Universitas Mathla’ul Anwar (Unma), Padeglang, Banten, Sabtu (29/1).
Universitas Mathla’ul Anwar merupakan bagian dari organisasi keagamaan Mathla’ul Anwar (MA) yang lahir di Menes, Pandeglang, Banten. Organisasi tersebut berawal sebagai lembaga pendidikan modern yang berdiri pada 1916. Setelah itu berkembang menjadi organisasi keagamaan yang memiliki cabang di seluruh Indonesia.
Kelahiran MA merupakan bagian dari rangkaian kebangkitan gerakan keagamaan di awal abad ke-20 seperti Muhammadiyah (1912), NU (1926), Persis (1923), maupun Sarekat Dagang Islam yang kemudian menjadi Sarekat Islam (1905).
Menanggapi sejumlah sarjana dan pascasarjana yang dilantik, Legislator NasDem itu mengatakan, mereka hanya memiliki dua pilihan, yaitu sukses atau gagal.
“Tentu tidak boleh gagal. Jadi harus sukses. Untuk itulah para sarjana baru harus mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Dengan iptek dan imtaq (iman dan taqwa), melalui ilmu pengetahun yang dipelajari di bangku kuliah serta melalui doa, kegigihan, dan keyakinan yang diserap dari kehidupan sehari-hari. Itu pengalaman saya saat diberi tantangan oleh ayah saya,” kata Gobel.
Melalui kemampuan pikiran dan hatinya, tambah Gobel, para sarjana baru akan menjadi penggerak perubahan di masyarakat.
“Karena itu saya sebut para sarjana baru adalah cahaya bagi masyarakat dan bangsa,” kata Legislator NasDem dari Dapil Gorontalo itu.
Para sarjana baru tersebut, tambahnya, bisa berkiprah di perusahaan atau menjadi wirausaha mandiri. “Buktikan kemampuannya. Jangan berpuas dengan selembar ijazah yang tak bisa ditukar dengan uang,” tegasnya.
Gobel bercerita bahwa bangsa dan negara Indonesia sangat membutuhkan kiprah para sarjana baru yang masih segar.
“Indonesia memiliki keunggulan bonus demografi karena komposisi penduduknya didominasi usia muda. Sehingga mestinya masa depan Indonesia terang benderang karena banyak cahaya bersinar,” katanya.
Sebagai sarjana dari lembaga pendidikan Islam, kata Gobel, maka para lulusan Unma merupakan aset tersendiri dalam ekonomi halal.
“Potensi pasar ekonomi halal sangat besar. Manfaatkan itu. Jadilah produsen ekonomi halal, jangan menjadi konsumen,” katanya.
Seperti terungkap dalam forum World Halal Summit akhir tahun 2021 lalu, potensi pasar ekonomi halal dunia mencapai US$7 triliun. Hal inilah yang harus dimanfaatkan Indonesia. (rls/fnd/red)