Jokowi Jelaskan Pentingnya Kemitraan ASEAN dan Uni Eropa

Jokowi Jelaskan Pentingnya Kemitraan ASEAN dan Uni Eropa

JAKARTA (Kastanews.com)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE) yang didasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan, harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif. Pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia yang berkeadilan.

Selain itu, kemitraan yang dijalin antar dua organisasi internasional terbesar di dunia ini juga harus membangun masa depan yang hijau dan berkelanjutan. Adapun ASEAN – EU Commemorative Summit, KTT Peringatan 45 tahun hubungan ASEAN-Uni Eropa telah diselenggarakan di Brussels, Belgia, Rabu (14/12/2022).

Kehadiran Presiden Jokowi dalam kesempatan KTT tersebut memiliki arti penting mengingat Indonesia akan memegang Keketuaan ASEAN di tahun 2023. Di tengah melemahnya ekonomi global akibat dampak pandemi Covid-19 dan tensi geopolitik, kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup baik dibandingkan dengan kawasan lain di dunia, sehingga kerja sama ekonomi tentu akan memberikan manfaat dan keuntungan yang besar.

Mengutip survei yang dilakukan oleh EU – ASEAN Business Council pada bulan September 2022 disebutkan bahwa 63 persen responden menyatakan kawasan ASEAN sebagai kawasan yang memberikan peluang ekonomi yang lebih besar, 69 persen responden berharap pasar ASEAN akan menjadi kawasan yang banyak meraup keuntungan secara global, dan 97 persen menginginkan UE untuk mempercepat perundingan FTA dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

Indonesia turut mengharapkan dukungan dari Uni Eropa untuk agenda prioritas Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 dengan tema yang diusung “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Agenda prioritas Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023 antara lain recoveryrebuilding, digital transformation, dan sustainability.

Agenda tersebut juga selaras dengan prioritas Uni Eropa terkait isu konektivitas, ekonomi digital, perubahan iklim, dan transportasi, ditambah lagi dengan concern Uni Eropa terhadap permasalahan krisis pangan dan krisis keuangan global.

Dalam kesempatan KTT Peringatan ASEAN – UE tersebut, pihak UE telah menyampaikan komitmen untuk memobilisasi dana investasi di kawasan Asia Tenggara sebesar 10 miliar Euro melalui skema “Global Gateway” yang akan difokuskan di sektor energi, transportasi, digitalisasi, pendidikan, dan mendorong trade and sustainable value chains.

Dukungan UE ini diharapkan akan dapat mendukung upaya transisi energi di Kawasan Asia Tenggara menuju ekonomi hijau dan juga akan membuka peluang ekonomi dan lapangan pekekerjaan yang lebih besar.

KTT ASEAN-UE kali ini dihadiri oleh 7 Kepala Negara dari 9 Negara di kawasan ASEAN yang diundang (kecuali Myanmar), sedangkan dari pihak Uni Eropa dihadiri oleh 22 Kepala Negara dari 27 negara yang bergabung ke dalam Uni Eropa.

Sehari sebelum penyelenggaraan KTT 45 Tahun Hubungan ASEAN-Uni Eropa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo menghadiri dan memberikan keynote address di dalam acara 10th ASEAN-EU Business Summit dan C-Suite Luncheon.

Selain menyampaikan sambutan pembuka, di sela-sela kegiatan business summit Menko Airlangga juga melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan Executive Vice President/Trade Commissioner Komisi Eropa, Mr. Valdis Dombrovskis, Komisioner Eropa untuk Kerja Sama Internasional, Ms. Jutta Urpilainen, State Secretary of Ministry for Foreign Affairs Swedia, Mr.Hakan Jevrell serta beberapa perwakilan perusahaan yang hadir dalam EU-ASEAN Business Summit yang bergerak di bidang pelayaran dan logistik, industri sporting goods dan data software.

Hubungan kemitraan ASEAN-UE pertama kali dikukuhkan pada tahun 1977 dan dilembagakan setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ASEAN – EEC pada tanggal 7 Maret 1980. Pada tahun 2020, hubungan tersebut ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis.

Kegiatan KTT ASEAN – UE merupakan salah satu dari sejumlah agenda internasional yang dihadiri oleh Presiden Jokowi pada akhir tahun ini menyusul KTT ASEAN di Phnom Penh, KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia di Bali, dan KTT APEC di Bangkok, yang semuanya diselenggarakan sepanjang bulan November 2022 yang lalu.

Total perdagangan ASEAN-UE pada 2021 mencapai 268,9 miliar dolar AS (meningkat 18.6 persen dari 2020). UE adalah mitra dagang terbesar ASEAN ketiga setelah RRT dan AS. Foreign Direct Investment (FDI) UE ke ASEAN mencapai 26,5 miliar dolar AS pada tahun 2021 dan menjadikan UE sebagai sumber FDI terbesar kedua di ASEAN setelah RRT.

Secara bilateral, nilai perdagangan Indonesia – UE pada 2021 sebesar 29,1 miliar dolar AS dengan ekspor sebesar 18 miliar dolar AS dan impor sebesar 11,1 miliar dolar AS. Sementara investasi langsung UE ke Indonesia sebesar 2,5 miliar dolar AS atau sebesar 11,9 miliar dolar AS selama periode 2017 – 2021.

Dalam rangkaian kegiatan KTT ASEAN – UE di Brussels ini, Presiden Jokowi turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Sekretaris Negara, serta Duta Besar LBBP RI untuk Belgia, Luksemburg dan UE.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *