JAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rudi Hartono Bangun mendukung serta mengapresiasi semangat Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam mencapai target investasi 2020-2024.
Untuk 2023, Kementerian Investasi menargetkan capaian investasi sebesar Rp1300 triliun dan arahan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1400 triliun. Rudi menyoroti langkah dan indikator yang diterapkan untuk mencapai target-target yang ditetapkan itu.
“Kalau semangat muda, jiwa muda, saya setuju, kalau bisa (target investasi) Rp2000 triliun. Tapi sebelum menuju ke situ, harus ada langkah dan indikatornya. Apakah misalnya sudah ada kajian atau penelitian untuk mencapai investasi Rp1400 triliun ini,” tanya Rudi saat Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/12).
Legislator NasDem itu meminta Menteri Investasi melihat realitas kondisi ekonomi dunia saat ini. Ekonomi dunia yang lesu, krisis energi dan pangan, serta ketegangan geopolitik dunia harus dicermati secara mendalam dalam menentukan target investasi.
Meski mengaku optimistis dalam mencapai target investasi itu, Rudi meminta Kementerian Investasi tetap realistis. Ia mencontohkan, target investasi 2022 sebesar Rp1200 triliun, namun hingga September 2022 masih di angka kurang dari Rp900 triliun.
“Harus realistis. Negara terbesar di data adalah Singapura, dengan 10 miliar dollar AS. Kemudian Hongkong, China dan Jepang,” tandas Rudi.
Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Utara III (Langkat, Karo, Simalungun, Asahan, Dairi, Pakpak Bharat, Batubara, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai, dan Kota Binjai) itu mengingatkan agar investasi dari luar negeri juga harus menguntungkan bagi Indonesia. Rudi menilai ada beberapa investasi yang justru hanya menguntungkan investor.
“Negara yang besar nilainya di bidang investasi semacam apa? Jangan-jangan hanya investasi batu bara, logam, sumber daya alam, nikel, yang juga akhirnya senang saja mereka investasi, karena mereka untung berkali lipat. Jangan sampai mereka hanya membuat kita jadi pohon uang,” tukasnya.
Sebelumnya Menteri Bahlil Lahadalia menjanjikan target investasi Rp1.200 triliun di 2022 akan tercapai. Berdasarkan data, realisasi investasi kuartal III-2022 mencapai Rp307,8 triliun. Secara kumulatif sepanjang Januari-September 2022, investasi yang sudah masuk sebesar Rp892,4 triliun atau 74,4% dari target Rp1.200 triliun.
“Insyaallah berdasarkan data yang tim kami sudah hitung, insyaallah mencapai target,” kata Bahlil.
Bahlil menyebut hal itu sebagai syarat untuk pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target di atas 5% pada 2022. Realisasi keuangan sampai 12 Desember 2022 disebut sudah mencapai 91% dan sampai akhir tahun diyakini bisa di atas 96%.
“Ini kita kerja terus. Tim kami kerja siang malam jadi insyaallah clear. Saya tidak berani mengatakan di atas, tapi Rp1.200 (triliun) insyallah tercapai,” ujar Bahlil. (rls/*)