KASTANEWS.ID, LEMBAH, 2 Maret 2020: Entah sudah berapa puluh tahun kawan ini tak menampakkan jati dirinya. Bahkan ketika ingin menarik kembali ingatan ke belakang, ke tahun 1987, saat akhir kami mengenakan seragam abu-abu putih, wajahnya sama sekali tak nampak dalam ingatan. Meski hanya sekelebat, dia tak juga hadir.
Ingatan di kepala hanya terlintas saat dia berkelahi entah dengan siapa, di Jalan Daha II, dekat taman, persis di depan sekolah SMAN 82 Jakarta.
Seorang guru, Pak Hariyadi, yang belum lama lalu meninggal di Yogyakarta, harus turun tangan melerai. Sang guru yang katanya diseganinya, coba untuk mengelus untuk menenangkannya. Dipegangnya lengan tangan kawan ini sambil sedikit menariknya untuk masuk ke halaman sekolah. Sesekali tangan satunya merengkuh pundaknya.
Sukardiono namanya. Dia kawan kami di Exispal 24 KJ Angkatan Elang Gunung.
Agak temperamental. Tak kenal takut. Maka tak heran bila dia cepat dikenal karena keberaniannya.
Tak cukup banyak kisah yang bisa digali dari Sukar. Bahkan di era digital seperti sekarang, tak ada satupun teman yang menemukan akun facebooknya.
Bahkan dalam setiap pertemuan, nama Sukar kerap hadir. Di mana dia sekarang. Cerita cerita seputar dirinya hadir tak jauh dari masa lalu. Tak ditemukan kisah masa kini. Boleh disebut, kisah tentang Sukar, baru sebatas ‘katanya’. Katanya dia pernah kerja di pom bensin. Katanya dia pernah jadi driver angkutan umum. Katanya dia tinggal di daerah Joe, Lenteng Agung. Katanya dan katanya. Tapi tak ada satupun yang membawa bukti bukti nyata.
Pada 4-5 April nanti, Exispal 24 KJ akan kembali menggelar acara tahunan. Acara itu kali ini diberi tajuk Pulang Kampung ke Cangkuang.
Bagi Sukar, harusnya Cangkuang bukan tempat yang asing. Beberapa lembar foto menunjukkan kedekatannya dengan Cangkuang. Bahkan ada satu foto yang memperlihatkan dirinya dengan Pak Iya Almarhum.
Kawah Ratu, juga menjadi salah satu tempat yang seharusnya tidak asing bagi Sukar. Bukti itu juga terlihat dalam sebuah foto buram. Sukar dan beberapa teman ada di Kawah Ratu.
Dari sekian lama mencari, foto pun hanya bisa ditemukan empat buah. Satu foto lain Sukar bersama teman lain sedang berada di bus tingkat. Jika menyaksikan kostum dan teman yang ada di sebelahnya, agaknya memang sedang dalam perjalanan akan atau habis berurusan dengan alam.
Selebihnya, Sukar hanya sebuah cerita. Maka, bila ada yang bisa menemukan Sukar, sampaikan salam hangat dari Elang Gunung dan teman-teman Exispal 24 KJ. Ajaklah sertai pada 4-5 April nanti. Katakan padanya, Kami akan ke Cangkuang, tempat yang telah menorehkan sejarah pada Exispal 24 KJ.
Ya Robbi, beri perlindungan-MU, semoga Sukar selalu dalam petunjuk-MU, berikan dia kesehatan dan jalan yang Engkau Ridhoi. Ammiinn.. Sukarnya Mencari Sukar.(*)