Pembangunan Jabal Nur Memasuki Tahap Akhir 

Pembangunan Jabal Nur Memasuki Tahap Akhir 

KASTANEWS.ID, CANGKUANG (5 Maret 2020): Setelah dilakukan peletakan batu pertama pada Sabtu, 15 Februari lalu, proses pembangunan Mushola Jabal Nur yang digagas Exispal 24 KJ berlanjut ke tahap berikutnya. Setelah pembongkaran mushola lama selesai, pekerjaan berikutnya adalah memasang cakar ayam sebagai pondasi.

“Tapi sayangnya, setelah di cek ulang, ada kesalahan arah kiblat pada mushola lama. Maka dilakukanlah pergeseran bangunan untuk menyesuaikan arah kiblat yang berakibat pada penambahan pondasi cakar ayam dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Ini berakibat pada penambahan biaya,” terang Budi, Ketua Pelaksana Pembangunan Mushola Jabal Nur melalui chat yang disampaikan ke redaksi. 

Lebih jauh Budi menjelaskan, rencana awal hanya membutuhkan lima pondasi cakar ayam karena sebagian pondasi bisa menggunakan kerangka bangunan lama. Namun mengingat adanya penyesuaian arah kiblat mengakibatkan jumlah pondasi cakar ayamnya menjadi tujuh titik.

“Meski harus mengerjakan tujuh pondasi cakar ayam, namun pekerja mampu mengerjakannya hanya dalam waktu setengah hari. Saya sebagai pimpro proyek merasa puas dengan para pekerja yang sangat handal. Mereka berpengalaman,” tegas Budi.

Setelah tujuh pondasi cakar ayam selesai dilakukan, pekerjaan berikutnya adalah mulai membuat rangkaian besi untuk bantalan beton hingga sore hari.

Ada hal yang menarik selama melakukan pembangunan Mushola Jabal Nur di Caringin, Cidahu khususnya Desa Panagan. Keunikan tersebut adalah, liburnya warga masyarakat di setiap hari Jumat.

“Sebagai pimpro saya coba melakukan pendekatan agar mereka tetap mau bekerja karena target penyelesaian mushola harus tepat waktu, karena sesuai jadwal hari Jumat itu adalah waktunya pengecoran dak,” papar Budi.

Alhamdulillah pendekatan tersebut berjalan dengan mulus. Alhasil, sebelum Sholat Jumat, persiapan pengecoran dilakukan. Maka setelah Sholat Jumat, pengecoran bisa dimulai.

“Saya dibantu oleh 13 anak-anak muda Desa Panagan untuk melakukan pengecoran. Dengan penuh semangat anak-anak muda ini benar-benar memberikan seluruh kemampuannya untuk menuntaskan pengecoran. Alhamdulillah, sekitar jam lima, pengecoran selesai dilakukan,” ujar Budi.

  Budi kemudian menuturkan, seiring kabut yang datang di pagi hari pada esok harinya, dia kembali memulai pekerjaan dengan merapihkan dan mengecek coran yang dilakukan kemarin.

“Alhamdulillah coran berhasil dengan baik tanpa ada retakan atau pecah pecah di permukaan. Setelah memastikan semua baik-baik saja, baru kemudian melanjutkan pembuatan besi kolom untuk tiang penunjang dan penguat dinding hingga sore,” ulas Budi. 

Di ketinggian kaki Gunung Salak yang mencapai di atas 1.300 dpl, Cangkuang relatif sering diguyur hujan. Meski tidak selalu deras, namun gerimis kerap menemani pekerjaan pembangunan Mushola Jabal Nur. Kondisi ini yang tidak bisa ditawar sehingga kerap kali beberapa pekerjaan harus ditunda.

“Adakalanya karena hujan datang sejak pagi, maka pekerjaan baru bisa dilakukan pada siang sekitar jam 10 pagi. Tapi itulah dinamikanya, semua tetap dilakoni dengan senang hati,” ujar Budi.

Hingga berita ini diturunkan, seluruh bangunan Mushola Jabal Nur nyaris menyentuh penyelesaian sampai 80%.  Selain urusan pondasi dan dak cor semen sudah rampung sejak beberapa hari lalu, bahkan kini atap mushola juga sudah terpasang.

“Pemasangan kusen jendela sudah dilakukan, kusen pintu juga sudah rampung. Bahkan dinding luar bangunan mushola juga sudah disesuaikan dengan kesan senatural mungkin, yaitu tampak seperti kayu. Alhamdulillah sampai sejauh ini bisa berjalan dengan baik,” jelas Budi.

Bahkan urusan tempat wudhlu juga sudah diberita sentuhan hingga terkesan bersih dan bagus.  Pada bagian dalam mushola, sebagian sudah diplester dan tinggal mengaluskan saja.

“Kalau itu sudah semua, baru tinggal pemasangan keramik dan pemasangan alat-alat listrik. Insyallah pada tanggal 4-5 April nanti Mushola Jabal Nur bisa diresmikan,” tutup Budi.

Saat berita ini diturunkan, hujan turun mengguyung bumi Cangkuang.  Semoga apa yang sudah dikerjakan untuk Mushola Jabal Nur, bisa memberi kebaikan untuk semesta alam. Amiinn..(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *