KASTANEWS.ID, GADO-GADO LESTARI : Tidak kurang dari 10 anak-anak Exispal 24KJ berkumpul di Gado-gado Lestari, di Jalan WR Supratman, di kawasan Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Minggu, 10 September 2017. Mereka yang menyempatkan hadir guna beranjangsana tersebut antar lain Cindy, Dewi, Endang, Feliana, Didik, Endi Sopandi, Hasan (Entol), Syam Hadi Wibowo, Irwan serta Tari selaku tuan rumah.
Awalnya memang tidak mengagendakan secara khusus pertemuan yang dilakukan tersebut, namun seiring obrolan ‘ngalor-ngidul’ di tengah gelak tawa, gado-gado, mpek-mpek, tongseng, dan hidangan lainnya, munculah keinginan untuk mengumpulkan teman-teman Exispal 24KJ lainnya. Jika saja teman-teman Exispal 24KJ lainnya bisa menyisihkan waktu untuk berkumpul bersama, tentu akan menjadi sebuah pertemuan yang menyenangkan.
“Kalau buat ngedaki gunung lagi sih kayaknya enggak lah ya, gue sih inget sama body yang udah kayak begini. Paling ya kumpul-kumpul aja, reunian, ketemu teman lama, cerita cerita waktu masih pada gagah, pasti seru lah,” ujar Syam yang menyambut baik rencana kumpul-kumpul itu.
Ide untuk bertemu di puncak pun tercetuskan. Selain dapat merasakan hawa dingin alami yang lama tidak dirasakan di tengah pikuk Jakarta, puncak menjadi pilihan lokasi mudah dijangkau. Pertimbangan lain kenapa puncak menjadi tujuan juga karena salah satu anggota Exispal 24KJ memiliki villa di kawasan Cibadak.
Namun gagasan itu belum berhasil disepakati sudah ada gagasan lain yang terlontar.
“Masa iya sih, anak gunung kumpul-kumpulnya di puncak? Mbok di camping ground. Sekarang mau camping kan juga udah enak, buka tenda di sebelah parkiran mobil,” celetuk Didik.
Gagasan itupun sepertinya agak diamini. Maka rencana kumpul-kumpul dengan mengajak teman-teman Exispal 24KJ lainnyapun sepertinya bisa disepakati.
Sekarang tinggal menentukan kapan waktu pelaksanaannya berikut tekhnis lainnya. Oleh karena itu, koordinasi harus segera dilakukan. Koordinator yang dianggap mampu menggalang semua angkatan dan mungkin simpatisan Exsispal 24KJ harus ditunjuk untuk memudahkan koordinasi.
Paling tidak, ada beberapa hal yang harus disiapkan. Selain survei bila dibutuhkan, tekhnis pemberangkatan dan listing peserta yang akan ikut serta dalam pertemuan tersebut juga harus dipikirkan. Maklum, jika memang ingin buka tenda, walaupun hanya satu malam, keperluan lainnya juga harus dipikirkan. Mulai dari tenda, perijinan, hingga urusan isi perut.
Jadi tinggal merealisasikan pertemuan berikutnya. Jika animo yang ingin bergabung cukup banyak, harusnya ini akan menjadi pertemuan yang menyenangkan.
Soal lokasi dan waktu pertemuan masih sebatas usulan. Jadi semuanya masih sangat bisa disesuaikan.
Maklum, usia sudah tak lagi muda. Namun untuk mengenang kembali ke’gila’an masa muda di usia senja, paling tidak bisa membasuh lelah meski hanya satu malam.
Kisah Exispal 24KJ
Jika benar Exispal 24KJ didirikan di sekitar tahun 1984, di luar persoalan yang muncul ketika itu, maka usia Exispal 24KJ terhitung sangat singkat. Karena seiring pergantian nama SMA 24KJ menjadi SMA 82, penerus Exsispal di tahun 1989 sudah mengganti namanya dengan Werdhi Bhuwana. Artinya, Exispal hanya berusia 4 tahun, 1984-1988.
Dengan usia yang relatif sedikit, maka seharusnya Exispal 24KJ bisa lebih solid karena memiliki anggota yang tidak banyak. Maka pertemuan dalam waktu dekat ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh anggota Exispal 24KJ maupun simpatisan yang kerap mengikuti kegiatan namun bukan sebagai anggota Exispal. Jadi ayo.. jangan menunggu, pro aktif merealisasikan pertemuan yang akan sulit dikenang. (82daha/10072017)