JAKARTA, 4 September 2021 : Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto menilai dengan adanya implementasi program kartu prakerja akan menjadi pemantik yang menggugah pemulihan ekonomi di Papua Barat.
Hal ini menyusul catatan pertumbuhan ekonomi yang masih diangka minus 2,39 persen.
“Program Kartu Prakerja yang merupakan salah satu bantuan semi bansos yang diberikan pemerintah kepada masyarakat di masa pandemi telah memberikan manfaat kepada lebih dari 10 juta penerimanya,” ungkap Airlangga, Sabtu (4/9/2021).
Dalan kunjungannya di Sorong, Papua Barat, Menko Airlangga berdialog dan mendatangi langsung lokasi usaha alumni penerima manfaat kartu prakerja.
“Selain program Kartu Prakerja, pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dengan bunga tiga persen. Jadi bagi para alumni program Kartu Prakerja bisa memanfaatkan KUR ini untuk ini mengembangkan usahanya,” tambah Airlangga.
Lebih lanjutnya, Airlangga menyampaikan manfaat Kartu Prakerja telah diterima oleh lebih dari 10 juta masyarakat dari seluruh Indonesia. Antusiasme yang tinggi terhadap program tersebut terlihat dari hampir 70 juta pendaftar Kartu Prakerja sejak Batch satu tahun lalu hingga Batch 19 yang baru saja dibuka pada Agustus 2021.
Sedangkan, data tercatat untuk implementasi kartu prakerja di Papua Barat terdapat 203.991 orang pendaftar yang lebih dari 50 persen lolos verifikasi dan 30.127 menjadi penerima efektif. Wilayah tertinggi dalam sebaran penerima Kartu Prakerja ada di Kabupaten Manokwari 8.167 orang, Kabupaten Fak Fak 4.734 orang dan Kabupaten Sorong 4.438.
Diketahui, Airlangga juga turut menyerahkan bantuan kepada alumni Kartu Prakerja agar dapat mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi serta menyaksikan penyaluran KUR dari Bank BNI.
Tercatat penyaluran KUR di Papua Barat sejak Januari hingga 2 September 2021 telah mencapai Rp614,5 miliar yang diberikan kepada 13.714 debitur. Porsi terbesar penyaluran KUR adalah di sektor perdagangan sebesar 52,87 persen, disusul sektor jasa-jasa sebanyak 27,88 persen dan sektor pertanian dan kehutanan sebesar 8,54 persen. (Safarianshah)