KASTANEWS.ID, VIRTUAL (13 Mei 2020): Pandemi Covid-19 benar-benar telah meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan. Sektor ekonomi menjadi yang paling terasa. Social Distancing menjadi sendi sosial yang membuat kita harus berjarak. Roda kehidupan berjalan perlahan. Amat pelan. Di Rumah Saja seperti kata kunci menunggu mati. Bertahan di rumah tak ada yang dimakan. Ke luar rumah ancaman Corona masih terus menghantui.
Ramadan telah sampai di tengahnya. Setengahnya lagi akan sampai di penghujung Ramadan. Idul Fitri. Sementara Covid-19 masih terus mengancam. Ada banyak tanya di benak banyak orang. Masihkah adakah ketupat lebaran kali ini? Adakah opor ayam? Adakah rendang? Adakah sekedar cemilan lebaran yang biasanya ada. Padahal untuk mengisi perut di hari-hari sebelumnya, hanya banyak diisi air putih.
Kita tahu, di masa normal, masih banyak di antara teman yang hidup susah payah. Hantaman Covid-19 telah membuat kita sempoyongan.
Tapi kita tidak sendiri. Masih ada teman lain yang memikirkan teman yang lain. Masih ada teman yang ingin berbagi. Masih ada teman yang ingin bersusah payah membantu teman yang lain.
Sekitar satu minggu yang lalu, sebuah chat dari Ketua Dewan Pengurus Alumni SMAN 82 Jakarta Angkatan 1987, Ery Balseran, teringat teman-teman yang selama ini berada dalam kondisi pra sejahtera. Beraneka ragam profesi. Mulai dari Ojol sampai tak memiliki aktifitas. Sementara lebaran sudah dekat dan Covid-19 masih berseliweran.
Gagasan untuk membantu teman yang kurang beruntung karena efek pandemi Covid-19 dan menjelang lebaran, menjadi issue sentral diantara anggota Dewan Pengurus. Gagasan membantu teman yang kurang beruntung disambut seluruh anggota Dewan Pengurus.
Langkah nyata dikongkritkan. Mendata teman-teman yang kemungkinan besar SANGAT MEMBUTUHKAN. Melalui perwakilan tiap kelas, data dikumpulkan. Solusi dicarikan. Patungan menjadi jalan keluar. Nomer rekening ditentukan. Informasi disebar. Sebagian teman mulai dari yang mentransfer untuk membantu teman yang sangat membutuhkan.
Tadi malam, pertemuan virtual kembali dilakukan. Satu kesepakatan ditentukan. Uang cash yang akan diberikan. Pertimbangannya sederhana saja, teman-teman yang sangat membutuhkan, tentu berbeda keperluannya dengan teman lainnya. Maka uang cash menjadi pilihan.
Jumlah teman yang terdata sudah mencapi lebih dari 20 orang dari seluruh kelas. Tiap kelas berbeda jumlah teman yang akan mendapatkan bantuan.
Hingga berita ini dikabarkan, Dewan Pengurus masih membuka kesempatan bagi teman-teman lain yang memiliki rejeki lebih baik. Yang ingin berderma karena kesetiakawanan. Yang ingin beramal di bulan baik. Yang ingin berbagi dengan sesama. Yang ingin melihat teman lainnya juga makan ketupat di saat lebaran. Yang ingin meringankan teman yang membutuhkan bantuan. Teman lain yang juga ingin tersenyum ada sepercik bahagia bersama keluarga.
Dewan Pengurus tidak mentargetkan jumlah yang harus dicapai untuk disumbangkan. Berapapun yang didapat, akan dibagi sama untuk teman yang membutuhkan. Namun, bila ingin membagi rejeki karena ingin ikut membahagiakan teman lain, waktu penutupan pengumpulan dana masih dibuka hingga lima hari ke depan.
Nomer Rekening Kas Angkatan 1987 Bank BCA 4971396746 atas nama Pramesti Ekasari telah disiapkan untuk teman-teman yang ingin berbagi. Dewan Pengurus Alumni SMAN 82 Angkatan 1987 tidak ingin memaksa teman yang dianggap mampu. Namun bila ingin menyalurkan sedekah dan infak di bulan suci ini, tentu sangat membantu teman-teman kita yang sangat membutuhkan.
Covid-19 boleh jadi menghalangi jarak diantara kita. Namun semangat untuk saling merangkul sesama teman tentu tak boleh ada yang menghalangi. Selamat menunaikan ibadah saum, semoga Sang Khalik menerima puasa kita kali ini dan dilimpahkan rejeki bagi mereka yang mau menyisihkan rejekinya untuk sesama teman. Ammiinn.(*)