JAKARTA (Kastanews.com)- Komnas HAM membeberkan hasil temuan investigasi Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya terkait kelalaian Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) atas tragedi yang menewaskan 135 orang.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/11/2022), Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam, mengatakan, Ketum PSSI Mochamad Iriawan seharusnya mencium risiko besar pada laga Arema FC vs Persebaya yang digelar malam hari.
Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, sempat direkomendasikan untuk berlangsung sore hari. Tetapi, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) ngotot menggelar kick-off malam hari. Keputusan itu, kata Chairul Anam, harusnya disadari akan memunculkan masalah.
“Ketua Umum dan Sekjen PSSI antara lain tidak mengambil langkah konkret sesuai dengan regulasi atas pertandingan dengan tensi tinggi tersebut untuk memastikan keselamatan dan keamanan,” kata Chairul Anam.
“Ketua Umum dan Sekjen PSSI sebenarnya memiliki kewenangan untuk menentukan ini berisiko tinggi atau tidak, dan mengambil tindakan, termasuk membatalkan pertandingan. Tapi (pembatalan, red) itu tidak diambil walau dia punya kewenangan dan informasi. Kenapa kami bisa pastikan punya informasi, secara formal, surat Kapolres cc-nya ke Ketua Umum PSSI,” tegasnya.
Jadwal pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur itu awalnya ditetapkan pukul 20.00 WIB. Kemudian, Polres Malang meminta pertandingan Arema versus Persebaya dimajukan menjadi sore hari. Tapi PT LIB menolak permintaan tersebut dan tetap menggelar di malam hari. PSSI diyakini mengetahui hal itu karena tembusan surat bertanggal 13 September 2022 juga diberikan ke Ketum PSSI.(rah)