KASTANEWS.ID, Paninggilan Utara (Desember Akhir): Kata kata, rasanya tak cukup untuk menggambarkan ‘rasa’ yang ada di dalam dada. Itulah ‘rasa’ yang dialami kawan kami, Alumni SMAN 82 Jakarta Angkatan 1987, Syam Hadi Wibowo, saat harus menikahkah anak pertamanya, Rosyida Tasya Arum dengan laki-laki pujaannya, Muhamad Rizky Fauzy, Minggu, 29 Desember 2019.
Resepsi pernikahan yang dilangsungkan di Paninggilan Utara, Cileduk, Tangerang itu berlangsung sangat meriah. Meski bukan di gedung megah, namun tamu undangan sejak pagi hingga pukul 16.00 tak henti-hentinya memberikan selamat dan doa. Sebuah pernikahan yang diamini banyak orang.
“Gue cuma nyebar 800 undangan, tapi yang hadir di buku tamu sampai 1200 orang. Itu belum kalau dihitung suami istri plus anak-anak. Biasanya kan kalau nulis buku tamu memang cuma salah satu, suaminya atau istrinya,” ujar Syam satu hari kemudian.
Aku hanya nyengir mendapat pengakuan Syam. Bagaimana tidak, jika sebagian dari teman-teman SMA nya banyak juga yang gak isi buku tamu. Tapi itulah berkah pernikahan.
Melihat begitu banyaknya tamu yang hadir, tentu bukan pekerjaan ringan untuk mengatasinya. Urusan makan minum tentu jadi yang utama untuk dipikirkan.
“Tapi Alhamdulillah ya, tetangga-tetangga gue yang jadi panitya bekerja dengan sangat baik. Mereka langsung mengambil inisiatif untuk belanja dan langsung masak. Gue sendiri sebagai tuan rumah, malah di suruh ‘duduk manis’,” ungkap Syam.
Maka dari itu, Syam mengucapkan terima kasih yang besar kepada seluruh panitya yang telah bekerja membantu dalam menyukseskan resepsi pernikahan anaknya.
“Gue cuma nunjuk Ketua Panitya sama Wakil Ketua Panitya, selebihnya mereka yang bekerja,” tambah Syam.
Yang tidak luput dari perhatian dan membuat hatinya Syam bungah adalah tentu teman-teman SMA-nya yang datang menghadiri resepsi. Tidak kurang dari 15 teman sekelas dulu hadir menjadi saksi. ‘Mungkin ada yang special hadir juga di sana’. Tapi harapan tinggal harapan untuk berfoto berdekatan.
“Wah, seneng bangetlah, temen-temen bisa dateng. Trima kasih ya, udah nyempetin dateng,” ujar Syam.
Bagi teman-teman sekelas Syam, moment tersebut tentu menjadi sesuatu yang juga tak kalah menarik. Itu karena ada satu teman yang sudah lebih dari 30 tahun tidak pernah bertemu, baru kali ini menyempatkan hadir berkumpul. Dia adalah Edy Sulistyo, atau ada juga yang memanggilnya Edy Beatle atau Edy Salaman, karena setiap berpapasan dia selalu mengajak salaman.
“Ini orang baru ditemuin setelah 30 tahun lebih gak pernah dateng di acara acara kelas,” ujar Ferry yang menyambut teman lama itu dengan tangan terbuka.
Seperti biasa, Edy akan mengajak selaman terlebih dahulu saat bertemu. Dengan ramah dia salamin semua teman yang hadir di situ. Dengan kondisinya saat ini, tampak hatinya mulai kuat. Mungkin bisa jadi dulu dia enggan bertemu teman-teman lama karena kini sudah tidak bergigi lagi.
“Kecelakaan. Metro mini yang gue naikin tabrakan, dan semua gigi gue rontok,” kenangnya.
Bukan haru, tapi teman-teman malah terbahak mendengar kisahnya. Tapi itulah, mesti usia sudah beranjak ke setengah abad lebih, namun kalau bertemu teman-teman SMA, semua seperti kembali ke masa SMA dulu.
Tak lama setelah berfoto bersama kedua mempelai dan keluarga, kamipun harus beranjak pulang. Selain tamu undangan yang tidak henti-hentinya berdatangan, siang itu memang tampak mendung meski akhirnya tidak juga turun hujan.
Selama ya Syam, sebagai orang tua satu langkah sudah dilakukan. Semoga semuanya menjadi lebih baik. (*)