JAKARTA (Kastanews.com)- Ekonomi kerakyatan merupakan sektor fundamental yang wajib ditingkatkan. Dalam struktur ekonomi nasional, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berperan sebagai tulang punggung nasional.
Anggota DPR RI Subardi merancang 5 program pembinaan UMKM, yakni: pelatihan digital marketing; pendaftaran izin usaha (NIB); upgrading produk berstandar SNI; bantuan akses modal usaha; dan pameran UMKM bertajuk persaingan sehat usaha.
“Ini bagian dari desain penguatan UMKM. Di Yogja sebagai daerah wisata terdapat 340.875 pelaku UMKM. Kalau sektor ini kuat, ekonomi kita juga akan kuat. Produk, jasa, dan investasi semua akan meningkat,” kata Subardi, dalam keterangannya, Selasa (9/8).
Legislator NasDem dari Dapil DIY itu mendesain program pembinaan UMKM dengan melibatkan instansi pemerintah maupun praktisi. Misalnya, untuk mendapat sertifikasi SNI, Subardi menggandeng Badan Standardisasi Nasional. Untuk kemudahan akses modal usaha, ia menggandeng Kementerian BUMN. Kementerian Koperasi dan UKM beserta dinas terkait juga dihadirkan untuk mendapat nomor induk berusaha (NIB).
“UMKM yang belum punya izin usaha langsung kita bantu di pelatihan itu. Ada yang belum berstandar SNI kita daftarkan. Ada juga yang kesulitan tembus pasar online kita hadirkan praktisi marketing digital. Semuanya konkret. Peserta UMKM yang pulang dari pelatihan langsung ada hasilnya,” tegas Ketua DPW NasDem DIY itu.
Program pembinaan juga memiliki strategi khusus berdasarkan kelompok usaha, meliputi UMKM pemula, pelaku ultra mikro, hingga pelaku menengah. Subardi meyakini, pembinaan yang tepat sasaran mampu membangkitkan ekonomi secara umum.
“Setiap pelatihan kami undang sekitar 150 pelaku UMKM. Dalam sesi tertentu kita bagi sesuai kelompok usaha. Mereka dibekali soft skill agar naik kelas, agar mampu membaca tren pasar. Ini penting karena pasar sekarang berkembang cepat,” terangnya.
Dalam setiap programnya, Subardi juga menggelar pameran UMKM. Sebagai anggota Komisi VI DPR yang membidangi Koperasi dan UKM, Perdagangan, BUMN, investasi dan persaingan usaha, ia juga merekomendasikan UMKM unggulan kepada Dinas Koperasi dan UKM agar diikutkan dalam berbagai pameran besar.
“Kita juga dorong ikut berbagai pameran untuk menambah jam terbang dan berdaya saing. Intinya, kita serius membina dan bangkitkan sektor UMKM,” tutup Subardi. (NK/*)
