Sayang, Tapi Simak Penyebab Wanita Tak Ingin Miliki Anak Biologis

Sayang, Tapi Simak Penyebab Wanita Tak Ingin Miliki Anak Biologis

JAKARTA (Kastanews.com)- Ariel Tatum semakin mantap memilih jalan hidup childfree. Sebagai gantinya, ia ingin lebih fokus dalam membantu anak-anak kurang beruntung yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.

Ariel Tatum mengungkapkan bahwa keputusannya ini sudah dipertimbangkan dengan matang, sejalan dengan visi dan misinya dalam berbagai kegiatan sosial. Dalam perbincangannya dengan Denny Sumargo, ia mengungkap bahwa seiring bertambahnya usia, pandangannya terhadap memiliki anak mengalami perubahan.

Jika dulu ingin memiliki banyak anak, kini ia merasa lebih condong untuk tidak memiliki anak biologis. “Dulu aku ingin punya banyak anak. Namun, di titik ini dalam hidup, kalau kamu tanya aku, aku lebih condong untuk childfree,” kata Ariel dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo, Kamis (6/2/2025).

Keputusan tersebut bukan tanpa alasan. Artis 28 tahun itu merasa belum siap menghadapi konsekuensi emosional dan mental yang mungkin terjadi jika ia memiliki anak.

Sebagai seseorang yang telah mengalami berbagai tantangan emosional dan mental, ia memahami bahwa perubahan hormon yang dialami perempuan saat memiliki anak bisa berdampak besar pada kehidupan mereka.

“Aku pernah mengalami banyak hal secara emosional dan mental. Jadi aku tahu bahwa setiap perempuan akan mengalami perubahan hormon yang akan berdampak besar pada dirinya. Aku nggak tahu apakah aku siap melalui hal itu atau tidak,” jelasnya.

Selain itu, bintang film Sayap-sayap Patah ini juga mempertimbangkan berbagai aspek dalam membesarkan anak. Termasuk nilai-nilai yang akan diajarkan bersama pasangan. Oleh karena itu, ia mulai memikirkan kemungkinan untuk mengadopsi anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dan kebutuhan dasar dari orang tua mereka.

“Bagaimana aku dan pasanganku membesarkan anak, nilai-nilai apa yang akan kami tanamkan, itu semua adalah pertimbangan besar,” ujarnya.

“Aku berpikir jika aku tidak menemukan pasangan yang tepat, lebih baik aku mengurus anak-anak yang sudah ada di dunia ini tetapi tidak mendapatkan hak mereka sebagai anak,” lanjutnya.

Sebagai sosok yang peduli terhadap hak anak di Indonesia, ia juga aktif dalam komunitas yang membantu anak-anak kurang beruntung. Perempuan kelahiran 8 November 1996 itu memahami bahwa masih banyak anak yang membutuhkan pertolongan dan akses terhadap kehidupan yang lebih baik.

“Sejak dulu, isu hak anak di Indonesia sangat penting bagiku. Aku dan teman-teman memiliki komunitas yang membantu anak jalanan agar mereka mendapatkan hak dasar seperti pendidikan, bermain, dan makan sehat,” ungkapnya.

Meski memutuskan untuk childfree, Ariel tidak menilai negatif mereka yang memilih untuk memiliki anak. Baginya, setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing, dan keputusan ini adalah yang paling sesuai dengan prinsip serta tujuannya dalam hidup.

“Aku tidak mengatakan bahwa orang yang punya anak hanya memikirkan ego mereka sendiri. Aku hanya merasa bahwa untuk aku, membantu anak-anak yang membutuhkan akan jauh lebih ideal,” tandasnya.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *