KASTANEWS.ID, JAKARTA: Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuat kontrak jangka panjang dengan penambang batu bara. Hal itu diperlukan untuk menjaga pasokan batu bara tetap lancar untuk kebutuhan pembangkit listrik dalam negeri.
“PLN seharusnya membuat kontrak jangka panjang langsung dengan penambang, tanpa melalui trader. Terlebih dengan niatan transisi ke Energi Baru dan Terbarukan, seharusnya PLN membuat kontrak jangka panjang dengan Pertamina,” kata Rico dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/1).
Legislator NasDem itu menilai kerja sama antara PLN dan Pertamina bisa dilakukan. Bahkan kerja sama tersebut bisa saling menguntungkan.
“Kerja sama dua BUMN ini bisa saling menguntungkan. Dalam artian pasokan PLN dapat terjamin sementara Pertamina dapat terus meningkatkan lifting gas-nya seiring dengan terus bertambahnya kebutuhan, baik berkaitan dengan PLN dan juga berbagai sektor lainnya,” urai Rico.
Terkait kekhawatiran terhadap rendahnya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik di Tanah Air, Rico mengapresiasi langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang melarang ekspor batu bara. Larangan itu demi menjaga pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri.
“Sudah sangat tepat. Itu untuk menjaga pasokan batu bara ke pembangkit listrik dalam negeri. Apabila para penambang/pemilik IUP (Izin Usaha Pertambangan) sudah memenuhi kewajiban DMO (Domestic Market Obligation) mereka untuk menyuplai minimal 25% dari total quota yang diberikan, maka tentunya mereka sudah boleh kembali mengekspor. Ini kan aturan yang harus ditepati bersama antara pemerintah dan pelaku usaha. Pedomannya UUD 45 pasal 33,” terang Rico.
Adanya protes dari sejumlah negara terkait larangan ekspor batu bara, Rico melihat mereka sebagai negara sahabat mestinya bersabar karena memang Indonesia harus mementingkan kebutuhan dalam negeri.
“Sebagai negara sahabat ketika melihat kita yang sedang memenuhi kebutuhan dalam negeri, semestinya mereka bisa sedikit bersabar. Jangan sampai kita malah memikirkan mereka terlebih dahulu,” tandasnya.
Legislator NasDem dari Dapil Papua Barat ini pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
“Kita bangga punya banyak pemodal besar. Jangan berpikir negatif dengan pemodal besar. Mereka adalah pemilik modal yang mestinya ikut mendukung kebijakan Presiden untuk membangun NKRI menuju Indonesia maju,” pungkasnya. (rls/fnd/*)