JAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rico Sia mendorong pemerintah melaksanakan program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg/subsidi di wilayah Indonesia Timur. Program ini juga harus hadir di Bumi Cendrawasih Papua demi rasa keadilan.
“Di Tanah Papua belum ada konversi, mudah-mudahan konversi ini bisa dipercepat karena banyak masyarakat yang membutuhkan LPG 3 kg,” ujar Rico dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM dan Dirut Pertamina, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6).
Legislator NasDem dari Dapil Papua Barat itu mengatakan, LPG Non Public Service Obligation (NPSO)/nonsubsudi di Papua sudah sangat tinggi. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan LPG untuk kehidupan sehari-hari.
“Bayangkan LPG NPSO di sana harganya sudah Rp300 ribu lebih, bahkan hampir Rp400 ribu,” tandasnya.
Lebih lanjut Rico juga menyoroti terus naiknya kuota LPG 3 kg secara nasional. Kuota LPG 3 kg yang direncanakan untuk 2023 sebesar 8,3 juta ton, justru ditambah 200 ribu ton menjadi 8,5 juta ton untuk 2024.
“Kuota LPG secara nasional naik terus. Tapi di Tanah Papua apa? Belum ada konversi sampai sekarang, jadi keadilannya di mana?” tandasnya.(sonia/dis/*)