TAMBOLAKA (Kastanews.com)- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla mengajak masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) membantu upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di NTT.
NTT masih menjadi provinsi dengan prevelensi stunting tertinggi secara nasional dengan angka 35,5%.
“Mari kita bergandengan tangan membantu pemerintah untuk menurunkan angka stunting. NTT provinsi yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 17% di tahun 2022 berdasarkan E-PPGBM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) tahun 2022 dan akan trus menurunkan hingga 14% sesuai target Presiden di tahun 2024,” kata Ratu dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting, di Tambolaka, SBD, NTT, Sabtu (18/3).
Menurut Ratu, dampak dari stunting bukan hanya pada berat dan tinggi badan, namun juga pada kemampuan anak untuk belajar atau aspek kecerdasan yang menurun.
“Selain itu, stunting ini juga sangat berbahaya. Jika dibiarkan bisa memunculkan penyakit-penyakit kronis lain yang gampang menyerang anak-anak dengan kondisi kesehatan yang stunting,” tandasnya.
Lebih lanjut Legislator NasDem dari Dapil Nusa Tenggara Timur II (Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang) iyu meminta para orang tua agar memastikan anak-anaknya mendapatkan asupan gizi yang cukup. Gizi yang cukup juga diperlukan ibu hamil dan anak usia 6-23 bulan.
“Selain itu, memastikan semua pasangan usia menikah yang akan memasuki tahap pernikahan, wajib merencanakan kehamilannya,” tukasnya.(rls/*)