JAKARTA (Kastanews.com)- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk sektor pertahanan Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Prabowo usai serah terima Pesawat C-130 J Super Hercules A-1339 dan C-130H A-1315 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
“Dukungan pemerintahan Pak Joko Widodo saya lihat dalam sejarah untuk pertahanan itu terbesar,” kata Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo menegaskan, jika Jokowi juga memiliki prioritas lain. Contohnya saat pandemi kemarin, Prabowo menjelaskan, Jokowi akan mengutamakan keselamatan rakyat di atas kepentingan lain. “Tapi kita, beliau punya prioritas, kita kemarin mengalami Covid yang sangat berbahaya, jadi prioritas beliau, kita utamakan keselamatan rakyat,” ucapnya.
Sebelum peresmian, Jokowi bersama rombongan pun sempat masuk ke pesawat untuk melakukan pengecekan. Bahkan Jokowi terlihat ke ruang kokpit dan menjajalnya. Sebagai informasi, pesawat buatan Lokcheed Martin AS tersebut merupakan satu dari lima pesawat pengadaan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI yang tertuang melalui kontrak pada bulan Agustus 2019 lalu.
Kelima pesawat nantinya akan ditempatkan di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai pesawat angkut berat untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP. Jika dibandingkan pesawat Hercules tipe H dan tipe B yang sudah dimiliki TNI AU sebelumnya, pesawat C-130 J Super Hercules memiliki bentuk relatif mirip.
Namun pesawat baru itu mempunyai kelebihan di aspek avionik dan mesin. Dengan kelebihan avionik dan mesin yang dimiliki C-130 J Super Hercules, pesawat tersebut bisa terbang lebih jauh dengan kecepatan yang lebih baik. Bahkan, C-130 J Super Hercules mampu mengangkut muatan hingga 20 ton.
Selain untuk mengangkut pasukan, pesawat multifungsi itu juga dapat digunakan untuk VIP. Ruang pesawat yang besar bisa membawa 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung. Pesawat juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.(rah)