JAKARTA (Kastanews.com)- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui bahwa pembahasan untuk membentuk koalisi terkait Pilpres 2024 bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat kian intens.
Akan tetapi, belum ada kesepakatan terkait dengan nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), termasuk juga nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang disebutkan Waketum DPP Nasdem Ahmad Ali. “Koalisi Nasdem, PKS, Demokrat memang semakin mengental untuk mengamankan tiket 20% presidential threshold untuk mengusung pasangan capres,” ujar Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri saat dihubungi, Senin (22/8/2022).
“Tapi soal nama-nama belum ada pembicaraan yang serius banget,” sambungnya.
Menurut Mabruri, usulan nama-nama terkait capres dan cawapres tertentu boleh saja. Namun, untuk kesepakatan koalisi tentu saja menunggu momentum dan kesiapan. “Usulan boleh-boleh aja. Tapi kesepakatan tunggu momen dan kesiapan,” ucapnya.
Mabruri menambahkan semua yang terjadi saat ini terkait dengan Pilpres 2024 masih dinamis dan PKS juga tidak ingin pilihan-pilihan yang ada jadi terkunci. “Semua masih dinamis. Kita tidak mau semuanya jadi terkunci,” ungkap Mabruri.
Terkait rencana deklarasi koalisi antara Nasdem, Demokrat dan PKS, Mabruri menegaskan bahwa belum ada kepastian waktu soal hal itu. “Belum tentukan kapannya (deklarasi),” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menjelaskan hubungan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS dalam konteks komunikasi semakin ditingkatkan dalam rangka koalisi di Pilpres 2024.
Ahmad menegaskan pihaknya masih tetap fokus berkomitmen menawarkan tawaran pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) dengan mengajukan pasangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. “Sampai hari ini intensitas pertemuan dan diskusi antara kami dengan Demokrat dan PKS masih terus ditingkatkan,” jelas Ahmad.
Sedangkan bagaimana arah koalisi untuk perhelatan Pilpres 2024, Ahmad menyampaikan Nasdem masih berfokus mengusung pasangan Ganjar-Anies kepada para partai lainnya. “Terus terang proposal yang kami tawarkan, salah satunya adalah bagaimana kemudian Pak Ganjar dan Pak Anies kita pasangkan,” ucap Ahmad.(rah)