NasDem Bantah Anies Konsolidasi Disebut Curi Start Kampanye

NasDem Bantah Anies Konsolidasi Disebut Curi Start Kampanye

JAKARTA (Kastanews.com): Bakal Calon Presiden usungan Partai NasDem, Anies Baswedan melanjutkan silaturahmi kebangsaan ke berbagai wilayah. Kemarin, Anies berkunjung ke Sulawesi Selatan. Di bandara, ribuan masyarakat menyambut kedatangan Anies. Warga pun berduyun-duyun menghampiri dan ingin bersalaman dengan cucu pahlawan Nasional AR Baswedan itu.

Sambutan meriah tak hanya terjadi di bandara saja, di Gedung Celebes Convention Center (CCC) Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Anies disambut ribuan relawan dari berbagai kelompok. Bahkan pada Minggu (11/12), puluhan ribu masyarakat Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, memadati Jalan Sehat Restorasi bersama Anies di Alun-alun Taman Musafir, Pangkep.

“Alhamdulillah, bersyukur hari ini bisa kembali ke negeri para pemberani. Terima kasih atas sambutan hangatnya. Terasa betul semangat perubahan dari masyarakat Sulawesi Selatan,” ucap Anies, bersyukur.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali juga berterima kasih atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat di berbagai daerah termasuk di Sulawesi Selatan. Dia membantah tudingan jika kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke berbagai daerah di Indonesia sebagai ajang kampanye atau curi start kampanye.

“Ada yang mengatakan Anies berkampanye terselubung. Ada yang mengatakan Anies curi start kampanye. Saya pastikan Anies Baswedan belum resmi sebagai calon presiden karena belum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU),” tegas Ahmad Ali dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/12).

Sampai saat ini, ujar Ali, belum ada peserta pemilu maupun capres yang ditetapkan oleh KPU karena jadwal untuk pendaftaran calon presiden dan wakil presiden 2024 baru akan dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Dan kampanye baru dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Adapun yang sudah dilakukan Anies Baswedan di berbagai daerah, terang Ahmad Ali, merupakan bagian dari konsolidasi yang sedang dilakukan Partai NasDem, sebagai bentuk tanggung jawab dari keputusan partai untuk memenangkan Anies Baswedan.

Kata Ali, ketika Partai NasDem sudah mengumumkan Anies Baswedan, menjadi kewajiban partai untuk mengonsolidasikan ke daerah agar Anies dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

“Tidak bijaksana kalau kita mengumumkan calon presiden dipenghujung pendaftaran dimulai. Masyarakat jadi gak punya kesempatan untuk mengoreksi calon pemimpinnya” ujarnya.

NasDem mengumumkan lebih awal, lanjut dia, agar masyarakat Indonesia lebih awal mengenal Anies Baswedan. NasDem tidak mau masyarakat membeli kucing dalam karung dalam proses pemilihan pemimpin bangsa.

“Karena ini adalah hak konstitusi rakyat yang harus dipenuhi oleh partai politik.”

Karenanya jika ada tudingan Partai NasDem tidak etis karena masih ada presiden, tapi sudah mengumumkan calon presiden, Ali menegaskan, sejak didirikan, Partai NasDem mengumumkan calon presidennya selalu lebih awal. Contohnya, di tahun 2012 dan 2017, NasDem paling awal mengumumkan pilihannya. Artinya, kebijakan ini bukan hal baru bagi NasDem, tetapi sudah menjadi tradisi setiap pemilu.

Mengenai sosok yang dipilih NasDem adalah Anies Baswedan, Ali mengatakan jika Anies merupakan figur terbaik untuk Indonesia ke depan.

“Kata Bapak Surya Paloh, Anies Baswedan adalah sosok terbaik dari yang baik-baik di Indonesia,” imbuh Ahmad Ali.

Terakhir, anggota Komisi III DPR ini berpesan kepada seluruh kader, pengurus Partai NasDem maupun masyarakat agar tetap rukun dan saling menghargai meskipun berbeda pilihan.

“Memilih Anies Baswedan bukan berarti kita harus membenci orang lain,” tandas Ahmad Ali.(rls/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *