MADURA (Kastanews.com) : Anggota MPR RI Fraksi NasDem, Willy Aditya menyampaikan bukan hanya pejabat negara yang berperan dalam menentukan arah pembangunan. Dia merincikan bahwa semua pihak termasuk masyarakat juga ikut menentukan arah pembangunan selain politisi dan pengelola negara. Hal ini disampaikannya dalam sosialisasi 4 pilar MPR di Sampang, Madura.
“Rakyat lah yang menentukan arah pembangunan bangsa ini mau kemana. Karena rakyatlah pemilik kedaulatan sejatinya,” ujar Alumnus UGM ini.
Willy menegaskan bahwa politisi yang ada di MPR, DPR, dan DPD hanyalah perwakilan, kepanjangan tangan rakyat untuk mendialogkan arah pembangunan bangsa. Dia mengatakan, lewat pemilu rakyat menentukan arah pembangunan Indonesia kedepan. Menurutnya memang sudah semakin samar perbedaan antara ide pembangunan yang diajukan partai-partai di Indonesia di dalam pemilu. Namun demikian willy meyakini masyarakat dapat menilai jejak rekam perjuangan partai politik dalam menghasilkan kebijakan.
“Partai politik adalah mekanisme formal yang disediakan konstitusi agar rakyat menentukan arah pembangunan. Karena itu, partai politik harus memiliki kemampuan besar untuk menyerap ide-ide tersebut,” ucap wakil ketua badan legislasi DPR RI ini.
Petinggi Partai NasDem ini juga menandaskan bahwa sejak perubahan UUD 1945 praktis MPR memang tidak memiliki kewenangan untuk membuat pedoman atau haluan pembangunan sebagaimana era sebelum reformasi. Sejak 2004, DPR RI telah melegalisasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional melalui UU No.25 Tahun 2004. Implementasi atas UU tersebut adalah UU No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
Willy merincikan bahwa setiap pemerintahan sejak 2004 menetapkan Peraturan Presiden tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional lima tahunan sesuai visi-misi presiden dan rencana teknokratis.
“RPJP yang dibuat tahun 2004 akan selesai pada tahun 2024. Tentu ada penilaian pencapaian keberhasilan dan hal yang perlu perubahan. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk terlibat dalam pemilu menentukan arah pembangunan Indonesia kedepan menuju 1 abad Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan sosialisasi 4 pilar MPR di Sampang, Willy kembali menegaskan hampir samarnya ideologi partai-partai. Namun demikian dia memastikan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang diyakini oleh semua partai.
“Pemilu di depan nanti adalah upaya masyarakat untuk memastikan bahwa kepemimpinan nasional dan wakil-wakilnya memastikan bahwa Pancasila akan selalu menjadi kompas arah perubahan. Apapun program pembangunannya,” tandasnya.(rls/*)