Martin Manurung Ingatkan Kementerian BUMN Benahi Faskes

Martin Manurung Ingatkan Kementerian BUMN Benahi Faskes

KASTANEWS.ID, JAKARTA (26/9) : Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengingatkan Menteri BUMN, Erick Thoir, untuk memanfaatkan kondisi penurunan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, dengan melengkapi dan memperbaiki fasilitas kesehatan di rumah sakit (RS) BUMN.

Hal ini disampaikan Martin saat rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rabu (22/9/2021), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.

“Menurut saya ya, dengan pandemi sekarang ini kita juga tidak bisa terlalu percaya diri. Karena dari perkembangan yang ada di negara lain, seperti di Singapore juga sekarang naik, di berbagai negara juga naik,” terangnya.

Dengan fenomena tersebut, tambah Martin, Indonesia melalui rumah sakit di bawah kementerian BUMN, harus mempersiapkan hal buruk yang kemungkinan kembali terjadi. Meski angka kasus covid-19 di Indonesia terus menurun, namun tetap harus belajar dari keadaan sebelumnya, dimana banyaknya pasien yang tidak dapat terlayani karena kurangnya fasilitas kesehatan, seperti kekurangan tempat tidur, oksigen maupun alat-alat kesehatan lainnya.

“kita harus menyiapkan diri juga kalau seandainya terjadi gelombang yang berikutnya, sampai memang pandemi ini selesai,” ujar Legislator Partai NasDem tersebut.

Dengan penurunan kasus covid-19 saat ini, Martin mengimbau Kementerian BUMN harus memanfaatkan keadaan ini untuk melengkapi fasilitas-fasilitas rumah sakitnya.

Laporan dari Kementerian Kesehatan RI, berdasarkan data dari Our Word In Data (OWID), beberapa negara besar seperti Amerika, United Kingdom dan Israel sempat mengalami penurunan kasus covid pada Januari hingga Juni 2021. Begitu juga dengan nagera yang berada di kawasan Asia, seperti Jepang, Singapura dan Malaysia. Penurunan angka kasus covoid-19 tersebut diyakini karena vaksinasi yang hampir menyeluruh kepada masyarakat di masing-masing negara.

Namun pada Juli hingga September 2021, negara-negara di tersebut mengalami gelombang besar. Dari data yang terkonfirmasi, jumlah kasus baru mencapai 99 persen dari kasus terkonfirmasi yang terendah. Kasus-kasus tersebut dikonfirmasi sebagai varian baru covid-19, yaitu varian Delta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *