JAKARTA (Kastanews.com)- Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani menerima audiensi Diesel One Solidarity Community, di Ruang Rapat Fraksi Partai NasDem DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).
Kehadiran Diesel One Solidarity dalam rangka menyambut Hari AIDS sedunia pada 1 Desember mendatang. Mereka juga menyampaikan beberapa aspirasi terkait penanggulangan HIV AIDS di Indonesia.
“Partai NasDem mendapatkan kepercayaan dari mereka untuk berkontribusi dalam penanggulangan HIV AIDS. Kita dianggap pantas berkontribusi, membantu, karena mereka melihat NasDem partai terbuka yang selalu siap membantu,” ujar Irma seusai audiensi tersebut.
Legislator NasDem itu mengatakan, penderita HIV AIDS selalu dipandang negatif dan terdiskriminasi di masyarakat. Padahal, penyakit tersebut bisa saja keturunan dari orangtuanya atau tidak sengaja tertular.
“Kita harus menjawab ini dengan supporting kepada mereka. Terutama kepada anak-anak yang sudah terinfeksi HIV dari ibunya, yang terlahir sudah terinfeksi,” tandasnya.
Irma menambahkan, pemerintah harus membuat regulasi khusus untuk Anak dengan HIV AIDS (ADHA). Hal itu diperlukan untuk mengcover mereka.
“Kita berikan dukungan dan kemudian kita perkuat di regulasi. Di UU Kesehatan ada, tapi tidak secara spesifik. Diperlukan peraturan turunan untuk memback up mereka. Misalnya peraturan pemerintah atau peraturan menteri. Jangan sampai ketidaktahuan publik membuat mereka terdiskriminasi,” tandasnya.
Managing Director Diesel One Solidarity, Ayuningtyas Widari mengatakan, mereka ingin menggandeng NasDem untuk berkolaborasi menyelesaikan permasalahan tersebut. “Saya melihat Bu Irma ini sosok perempuan yang berani menyuarakan hak-hak perempuan dan anak di dunia kesehatan,” tandasnya.
Ia berharap peran Irma sebagai legislator bisa mewakili sekaligus menyuarakan aspirasi ADHA.
“Beliau sebagai legislator, sekaligus sebagai seorang perempuan yang memiliki kasih sayang dan sense of belonging (rasa memiliki) yang besar terhadap orang lain. Harapannya, akan ada peraturan pemerintah yang lebih spesifik terhadap AIDS,” ujarnya.(dis/*)