JAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Haerul Amri menegaskan rencana pemotongan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk membiayai program makan siang gratis rentan bermasalah.
“Sangat rawan (penyelewengan). Dana BOS saja yang dikeluarkan secara tunai itu masih ada kebocoran, apalagi untuk makanan,” ungkap Gus Amri, sapaan Haerul Amri Jumat (8/3).
Gus Amri juga mengatakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyiapkan anggaran Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) 2024. Jumlahnya mencapai Rp57,54 triliun kepada 419.218 satuan pendidikan.
“Dana tersebut meliputi dana BOS Rp52,07 triliun, dana BOS PAUD Rp3,9 triliun, dan dana BOS Kesetaraan Rp1,55 triliun,” papar politikus Partai NasDem itu.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur II (Probolinggo-Pasuruan) itu juga menyebutkan, nominal itu seyogianya masih kurang. Pemerintah justru seharusnya menambah anggaran BOS lantaran dananya belum merata.
Gus Amri yang diprediksi akan kembali melaju ke Senayan ini juga menyoroti nominal Rp15 ribu per porsi makan siang. Angka itu dinilai tidak bisa disamaratakan untuk seluruh wilayah.
“Wilayah Jawa dan non-Jawa itu juga beda. Misalnya DKI Jakarta dengan Bekasi itu sangat beda,” jelas dia.(red/*)