JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong tumbuhnya wirausahawan muda di sektor pertanian melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Program ini bertujuan menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi pedesaan, dan memastikan keberlanjutan regenerasi petani di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang 11,31% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan peran strategis sektor pertanian dalam mendukung perekonomian nasional, khususnya di wilayah pedesaan.
Potensi besar inilah yang ingin dioptimalkan Kementan melalui peran generasi muda. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya mendorong terciptanya pengusaha-pengusaha muda di sektor ini.
“Kalau mau jadi konglomerat, masuk pertanian. Karena peluang ekonomi di sektor pertanian sangatlah besar dan terbuka lebar,” ujar Amran dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (19/5/2025).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menegaskan komitmennya mendorong generasi muda agar aktif menjajaki usaha di bidang pertanian. Peran generasi muda dianggap sangat krusial dalam mentransformasi sektor pertanian menjadi lebih modern, inovatif, dan berkelanjutan.
Generasi muda tidak hanya membawa semangat baru, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap teknologi digital dan model bisnis kekinian yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman.
Dengan dukungan pelatihan, akses modal, dan pendampingan yang tepat, para petani muda diharapkan mampu menciptakan usaha pertanian yang kompetitif dan berorientasi ekspor.
“Pemuda harus berani mengambil peluang di sektor ini. Ekspor hasil pertanian bisa dilakukan apa saja, di mana saja, dan kapan saja,” ujarnya.
Direktur Program YESS, Muhammad Amin menjelaskan, bahwa sejak 2019 hingga 2025, program ini menargetkan menjangkau 320.000 generasi muda di wilayah pedesaan.
Program ini tidak hanya memberikan pelatihan dan penguatan kapasitas, tetapi juga dukungan modal usaha dan akses jejaring pemasaran.
Berdasarkan hasil survei Annual Outcome Survey (AOS) tahun 2024, sebanyak 54,9% penerima manfaat program YESS yang berwirausaha telah mempekerjakan tenaga kerja, baik secara tetap maupun paruh waktu.
Total tenaga kerja yang terserap mencapai 1.406 orang, terdiri atas 1.050 pekerja paruh waktu dan 356 tenaga kerja tetap.
Jumlah itu menunjukkan Program YESS terbukti bahwa sektor pertanian bukan hanya lapangan kerja, tetapi juga ruang besar bagi inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan ekonomi berbasis generasi muda.(rah)