JAKARTA (Kastanews.com)- Pembelian senjata api ilegal dari Filipina bukan kali pertama terjadi. Wilayah Filipina Selatan menjadi salah satu wilayah yang rawan penyelundupan senjata ke Indonesia.
“Maka itu saya meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan di perbatasan dengan Filipina. Hal ini dilakukan menyusul ditangkapnya Anton Gobay terkait kepemilikan senjata api ilegal di Filipina, yang disebut akan dijual di Papua,” ungkap Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem Eva Yuliana dalam keterangannya, Sabtu (14/1).
Eva menambahkan, sebelum ditangkapnya Anton Gobay, ada pula kasus transaksi senjata api ilegal dari Filipina ke Indonesia. “Pengawasan di perbatasan laut kita harus diperketat, sehingga penyelundupan bisa digagalkan,” tegas Eva.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah V (Klaten, Sukoharjo, Boyolali, dan Kota Surakarta) itu meminta Polri terus mengusut jaringan atau kelompok yang terkait dengan Anton Gobay. Bahkan, ia meminta Anton Gobay dibawa ke Indonesia untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Tentunya kita mengapresiasi kepolisian Filipina yang telah menangkap yang bersangkutan, dan mendorong pemerintah untuk segera membawa tersangka ke Indonesia untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Eva.
Sebelumnya, Anton Gobay ditangkap Kepolisian Filipina terkait kepemilikan senjata api (senpi) laras panjang ilegal pada Sabtu, 7 Januari 2023. Pilot Indonesia yang bekerja di Filipina itu ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina.(rls/*)