JAKARTA (Kastanews.com)- Chery, produsen otomotif asal China, menunjukkan pabrik raksasa yang dimiliki Chery Intelligent Connected Mega Factory yang ramah lingkungan di Wuhu. Pabrik yang menggunakan teknologi robot canggih ini memiliki kapasitas produksi 60 unit mobil per jam atau 1 unit per menit.
Chery mengajak sebanyak 500 media, konsumen, dan influencer yang hadir pada gelaran Chery International User Summit 2023, melihat langsung pabrik mereka di Wuhu.
Pabrik itu bisa sangat besar dengan luas bangunan 550.000 meter persegi, berdiri di atas lahan 830.000 meter persegi. Di dalamnya terdapat 164 outlet kerja (workstation), enam jalur produksi utama yang terotomatisasi, lima jalur sub-perakitan fleksibel, dan tiga jalur inspeksi presisi tinggi.
Pabrik ini mampu menghasilkan 300.000 unit kendaraan per tahun dan 200.000 suku cadang otomotif knockdown. Lebih dari 10 jenis seri produk yang diproduksi di sini, termasuk jenis ICE, hybrid, BEV, serta produk-produk dari tiga platform generasi baru Chery.
“Chery Intelligent Connected Mega Factory merupakan salah satu wujud kemajuan teknologi Chery yang sudah menerapkan kinerja AI terdepan, sehingga mampu memiliki kapasitas produksi yang besar,” kata President PT Chery Sales Indonesia dan Vice President Chery International, Mr Shawn Xu.
Dalam kunjungan itu, bisa dilihat proses produksi mobil dari awal sampai akhir. Sayangnya pengunjung tidak diizinkan mengambil gambar di dalam pabrik. Secara keseluruhan fasilitas utama di pabrik raksasa milik Chery ini meliputi bengkel stamping, bengkel las, bengkel pengecatan, bengkel perakitan umum, bengkel modular, bengkel mesin, bengkel transmisi, dan fasilitas pendukung lainnya.
Lebih dari 300 robot bekerja dengan 100% tingkat otomatisasi, kontrol pengukuran berkelompok, dan pengukuran secara online.
Bengkel perakitan akhir terdiri dari area logistik, area produksi, dan area pengiriman dari barat ke timur. Area produksi mengadopsi tata letak tiga kolom dan logistik tiga sisi yang menyediakan ruang untuk peningkatan kapasitas di masa depan.
Perakitan akhir dirancang untuk dapat mengikuti fleksibilitas jalur produksi, otomatisasi operasi, inspeksi cerdas, logistik AGV (Automated Guided Vehicle) dan proses digitalisasi, yang mencerminkan konsep desain yang ramping, fleksibel, efisien, dan cerdas. Dari pandangan mata, sebagian besar proses produksi dikerjakan oleh robot.
Dari mulai mencetak pelat bahan menjadi bagian-bagian bodi, kemudian mengelasnya hingga menjadi bentuk dasar bodi mobil. Di bagian akhir pengelasan, baru ada pekerja yang melakukan pengecekan. Setelah itu, bentuk dasar bodi mobil itu kemudian dipindah ke area perakitan.
Lagi-lagi pekerjaan-pekerjaan itu juga banyak dilakukan dilakukan oleh robot. Dari pemasangan bodi hingga roda. Pekerja manusia baru banyak di tahap pemasangan mesin dan interior mobil. Masing-masing pekerja mempunyai tugasnya masing-masing sehingga alur produksi mobil terus berjalan dengan cepat.
Unit mobil yang telah selesai dirakit harus melalui pengecekan otomotis oleh robot pendeteksi perbedaan tampilan permukaan yang bekerja secara online dan memiliki akurasi hingga 0,1mm. Dengan cara kerja yang sangat spesifik ini, Intelligent Connected Mega Factory memposisikan diri sebagai pabrik mobil berteknologi cerdas dan paling presisi di dunia.
Intelligent Connected Mega Factory Chery juga memiliki laboratorium NVH terbesar di Asia. Tempat ini menjalankan proses pengembangan NVH kendaraan yang lengkap, meliputi uji kinerja NVH seluruh kendaraan, berbagai subsistem, dan suku cadang. Berkat teknologi ini, Chery konsisten meningkatkan kenyamanan produknya, termasuk material leather feel dan kesenyapan suara 34 desibel.(rah)