Batam dan Karimun akan Alami Lompatan Ekonomi

Batam dan Karimun akan Alami Lompatan Ekonomi

JAKARTA (Kastanews.com)- Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmad Gobel mengatakan, Kota Batam dan Kabupaten Karimun di Provinsi Kepulauan Riau akan mengalami kemajuan yang pesat dalam waktu mendatang.
“Akan terjadi lompatan ekonomi akibat kemajuan yang terjadi di kawasan Asia,” kata Gobel dalam keterangannya, Rabu (19/10).
Hal itu Gobel katakan setelah melakukan kunjungan ke Batam dan Karimun, Kepulauan Riau, pada Sabtu-Minggu (15-16/10). Gobel diminta memberikan sambutan pada dimulainya renovasi Mall Pelayanan Publik, Kabupaten Karimun.
Gobel juga diminta melepas jalan santai bersama penduduk Karimun. Setelah itu, ia meninjau pembangunan pelabuhan baru yang terhenti, rencana perpanjangan landasan bandara Raja Haji Abdullah yang terbentur lahan hutan lindung, dan pembangunan kawasan ekonomi Gold Coast.
Legislator Partai NasDem ini datang atas undangan Bupati Karimun, Aunur Rafiq. Dalam acara itu, hadir juga Walikota Batam Muhammad Rudi, dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya M Ali. Undangan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-23 Kabupaten Karimun, yang jatuh pada 12 Oktober.
Secara Geografis, Pulau Karimun terletak di sisi barat Batam. Dengan menggunakan speedboat atau kapal feri, dari Batam ke Karimun bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam tergantung pada jenis kapalnya. Karimun lebih dekat ke Malaysia, hanya kurang dari satu jam ke Semenanjung Malaya. Sedangkan, Batam lebih dekat ke Singapura. Karimun juga lebih dekat ke Pulau Sumatra.
Jumlah penduduk Karimun sekitar 260 ribu jiwa. Sedangkan jumlah penduduk Batam sekitar 1,2 juta jiwa. Adapun jumlah penduduk Tanjung Pinang, ibukota Kepulauan Riau, sekitar 230 ribu jiwa. Tanjung Pinang terletak arah timur Batam. Bintan adalah daerah dengan jumlah penduduk terbesar urutan keempat di Kepulauan Riau, yaitu sekitar 160 ribu jiwa.
Lebih lanjut Gobel mengatakan, walaupun ada hambatan akibat perang Rusia-Ukraina, ekonomi dunia mulai menggeliat lagi setelah mengalami stagflasi akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun.
“Indonesia ikut terdampak akibat kondisi geopolitik dunia tersebut, namun ekonomi Indonesia masih cukup kokoh sehingga tak ikut antre menjadi pasien IMF (International Monetary Fund),” jelas Gobel.
Meski terjadi perlambatan ekonomi, bahkan ada yang memprediksi akan terjadi krisis pada 2023, namun Gobel optimis dan meminta seluruh pihak tidak berpangku tangan.
“Kita harus terus bergerak, sehingga ketika semua bisa dilalui maka kita akan mendapatkan momentum untuk suatu lompatan ekonomi. Peluang itu terbuka lebar di Batam dan Karimun karena berhadapan langsung dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara,” tandasnya.
Sebagai gambaran, kata Gobel, per 1 Juli 2022, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Incheon International Airport Corporation dan Wijaya Karya untuk mengelola Bandara Hang Nadim, Batam. Keterlibatan perusahaan pengelola bandara terbesar di Korea Selatan tersebut, katanya, merupakan gambaran tentang potensi ekonomi di Batam. Sebagai salah satu negara yang cukup maju, Korea Selatan pasti akan melakukan investasi lainnya di Batam.
“Hal ini akan berdampak ke daerah sekelilingnya, khususnya di Karimun yang merupakan sasaran investasi ekonomi terbesar kedua di Kepulauan Riau,” ujarnya.
Karena itu, Gobel sangat mendukung rencana pengembangan bandara, pelabuhan, dan kawasan ekonomi.  “Ketiganya merupakan satu kesatuan ekosistem yang akan saling mendukung,” imbuh Legislator dari Gorontalo itu.
Jika Batam memanfaatkan kedekatan geografis dengan Singapura, maka Karimun bisa memanfaatkan kedekatannya dengan Malaysia dan Pulau Sumatra. “Untuk itu, pengembangan Mall Pelayanan Publik merupakan salah satu sarana yang tepat untuk kemudahan investasi dan bisnis di Karimun,” tukas Gobel.(nasihin/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *