PANGKALPINANG (7 Desember): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Zuristyo Firmadata mengatakan, BUMN punya andil dalam menjaga daya beli masyarakat dengan memberikan lapangan kerja, serta berperan dalam memastikan pelayanan masyarakat tetap terjaga saat masa pandemi Covid-19.
Hal itu ditegaskan Zuristyo dalam sosialisasi ‘Peran BUMN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional’ di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (7/12). Acara tersebut merupakan kerja sama Zuristyo dengan PT. Indonesia Asahan Aluminium dan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia.
“Proyek dan program BUMN yang hadir di tengah pandemi mempunyai dampak positif dalam menjaga daya beli dan meningkatkan aktivitas belanja masyarakat,” ujar Zuristyo.
Legislator yang akrab disapa Bang Tyo ini menambahkan, BUMN berperan sangat penting dalam perekonomian Indonesia, dimana sepertiga dari perekonomian Indonesia merupakan kontribusi dari BUMN.
“Ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global tidak terlepas dari peran BUMN yang sehat sebagai motor pemulihan ekonomi nasional,” tandasnya.
Total aset BUMN telah mencapai sekitar Rp 9.000 triliun di 2021 atau sekitar 53% dari PDB. BUMN yang sehat membantu mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis adil dan makmur.
“Masyarakat yang makmur mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan basis ekonomi kerakyatan dan juga fungsi BUMN sebagai agent of development, BUMN tetap menjalankan proyek-proyek pembangunan yang menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Bang Tyo mengatakan, BUMN membuka kesempatan berusaha dan mendorong bisnis UMKM antara lain dengan pengembangan pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan pengembangan Bakauheni Harbour City (HBC) yang dikonsep 100% untuk menyokong perekonomian lokal di kawasan sekitarnya.
Selain itu, PT Permodalan Nasional Madani juga memiliki Program Mekaar sebagai fasilitas untuk pemberdayaan UMKM Perempuan yang telah mampu menciptakan lapangan kerja setidaknya bagi 12,7 juta ibu-ibu di tahun 2021 di berbagai wilayah dan akan terus didorong hingga mencapai 20 juta nasabah pada tahun 2024.
“Pun dengan Pupuk Indonesia melalui Program Makmur yang merupakan pendampingan budidaya tani melalui ekosistem yang terintegrasi untuk pemberdayaan petani. Hingga kini program tersebut telah mencapai 148.127 hektare (Ha) lahan bersama 117.995 petani,” tukasnya.(rls/*)