YOGYAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi menyoroti progress pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Solo. Ia memastikan pembangunan jalan tol tersebut dibangun secara berkelanjutan dan waktu penyelesaiannya sesuai target.
“Ini jadi perhatian khusus Komisi VI DPR, harus ada target waktu, anggaran, dan tepat waktu penyelesaiannya. Jika ada persoalan dan kendala baik itu kendala wilayahnya (pembebasan lahan) atau persoalan yang lain tentu akan kami bantu selesaikan,” kata Subardi saat Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (23/2).
Dalam pembangunan ruas jalan tol Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Solo tersebut Subardi juga mengusulkan agar adanya konektivitas rest area dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat sekitar.
“Harus ada slot atau ruang kepada UMKM lokal agar bisa mempertahankan kehidupan mereka dengan bisnis UMKM nya. Jangan sampai dibangun jalan tol, masyarakat jadi kehilangan pasarnya,” ujar Legislator NasDem dari Dapil DIY itu.
Mengenai pembebasan lahan, Subardi mengatakan karakter wilayah di DIY berbeda dengan karakter di provinsi lain. Di DIY tidak ada kepemilikan tanah negara, melainkan tanah milik desa atau milik kesultanan. Dalam pengelolaan hak pakainya diberikan kepada desa atau untuk tujuan proses administrasi pada pemerintahan.
“Ketika tanah itu mau digunakan untuk pembangunan jalan tol, tentu harus ada proses administrasi yang diselesaikan, dalam hal ini harus ada keterlibatan keraton atau kesultanan. Ini yang harus dirumuskan, walaupun sudah ada payung hukumnya, yakni Peraturan Menteri Agraria yang menyangkut tanah. Mudah-mudahan kalau persoalan ini nanti bisa dilacak, bisa tuntas, harusnya tidak jadi masalah,” tukasnya. (rls/*)