BANDUNG (Kastanews.com)-Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Sukabumi, H. Ayep Zaki, dinobatkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Yayasan Sunda Bageur dalam acara “Kolaborasi Meraih Prestasi untuk Kebaikan” di RM Saung Ciwaru, Jalan Raya Soreang-Banjaran Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/2).
Yayasan Sunda Bageur merupakan perkumpulan masyarakat asli Jawa Barat dengan fokus kegiatannya pada seputar kebudayaan Sunda. Mulai dari kesenian, musik, makanan, dan sebagainya.
Dalam sambutannya, Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem itu mengenalkan program penataan kebaikan yang dijalankan selama ini dalam rangka kesejahteraan dan kemakmuran.
“Sejak 2005, saya melaksanakan program penataan kebaikan, dengan basis implementasi terfokus di Jawa Barat. Apabila ini berhasil, maka penataan kebaikan akan kita gelar di seluruh Indonesia,” papar Ayep.
Dengan semangat restorasi yang selalu diembannya, Ayep ingin proses penataan kebaikan di berbagai sektor dapat dilakukan demi keadilan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia ke depan termasuk melalui institusi kebudayaan.
Ditambahkan Ayep, dalam menjalani hidupnya selama ini, dia melakukannya dengan sangat sederhana. Hidupnya bahkan sudah diniatkan dan didedikasikan hingga akhir hayat untuk Indonesia dalam kondisi sejahtera dan makmur.
“Saya sudah mengimplementasikan ini. Dalam waktu 18 tahun terhadap 728 kepala keluarga, 245 UKM dan 23 lembaga pendidikan. Setidaknya ada 10.000 orang yang terlibat di kegiatan UKM dan pendidikan ini,” jelas Ayep.
Dalam kesempatan tersebut, Ayep juga mengajak para sahabat Sunda Bageur untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Salah satu yang dicanangkan Ayep adalah berkolaborasi dengan Sunda Bageur dalam budidaya jagung berkualitas dan produktivatas tinggi.
“Jika kualitas dan produktifitasnya semakin baik, maka bukan hal yang tidak mungkin Sukabumi juga bisa mengekspor berbagai produksinya ke luar negeri. Jadi bukan hanya jagung, karena Sukabumi juga telah mengeksport pupuk, dan nanti bisa juga hasil produksi lainnya. Semua peluang sangat terbuka jika benar-benar mampu menata kebaikan untuk kebaikan,” papar Ayep.
Dalam hal yang berbeda, Ayep juga menuturkan, seluruh upaya manusia, tidak boleh meninggalkan kodrat kemanusiaannya, yaitu sebagai makhluk berTuhan.
“Sebagai umat, apalagi Sukabumi juga terdapat banyak pesantren, ini kan tanda sebagai wilayah yang cukup religius. Maka unsur-unsur keTuhanan tidak boleh ditinggalkan begitu saja,” jelasnya.
Mengingat, tambah Ayep, Indonesia sebagai negara hukum dan memiliki konstitusi yang sudah diolah sedemikian rupa oleh para pendiri bangsa, adalah bangsa majemuk. Beragam suku bangsa ada di Indonesia, tetapi payung hukumnya tetap satu.
“Pengalaman saya bahwa berbuat apapun di Indonesia harus ada dasar hukumnya. Maka dasar hukum yang diakui Undang-undang dan konstitusi, misi kesejahteraan kemakmuran ini harus melalui partai politik, tidak yang lain. Jadi jika Sunda Bageur mempunyai cita-cita menyejahterakan Jawa Barat, mari kita bergerak,” tutup Ayep. (WH)