JAKARTA (Kastanews.com)- Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rudi Hartono Bangun mendukung langkah Menteri BUMN, Erick Thohir yang berencana menggabungkan hotel-hotel milik perusahan BUMN.
Nantinya, 103 hotel milik perusahaan BUMN akan dikonsolidasikan di bawah holding BUMN Pariwisata dan Aviasi atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney).
Rudi mengatakan, banyak perusahaan BUMN yang membangun hotel padahal di luar tugas dan fungsinya. Ia menilai holding BUMN itu akan bermanfaat dalam kemajuan serta kinerja perusahaan pelat merah.
“BUMN harus bisa menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan menjadi trigger (pemicu) bagi kebangkitan ekonomi masyarakat. Holding BUMN yang dibentuk saat kepemimpinan Pak Erick ini jadi salah satu motor penggerak ekonomi kita, apalagi kita habis kena Covid-19. Dengan adanya Holding BUMN, kinerja perusahaan pelat merah makin meningkat,” ujar Rudi dalam keterangannya, Rabu (2/11).
Dengan hadirnya holding BUMN, Rudi meyakini peningkatan kinerja dan efisiensi BUMN akan naik signifikan. Pembentukan holding yang dilakukan Kementerian BUMN sudah on the track, terlihat dari peningkatan laba BUMN secara berkelanjutan dalam tiga tahun terakhir.
“Holding BUMN itu menjadi solusi jangka panjang kemajuan perusahaan negara kita. Dengan digabungkan, maka birokrasi berbelit yang selama ini terjadi bisa hilang dan membuat laba atau deviden yang didapatkan lebih sehat,” urai Legislator NasDem tersebut.
Rudi memaparkan, pada 2020, BUMN berhasil mencatat laba sebesar Rp13 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi Rp124,5 triliun pada 2021. Pada Tahun 2022, ditargetkan akan meningkat menjadi Rp144 triliun.
Legislator NasDem dari Dapil Sumut III (Langkat, Karo, Simalungun, Asahan, Dairi, Pakpak Bharat, Batubara, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai, dan Kota Binjai) itu berharap, ke depan holding BUMN dapat terus melaksanakan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dicapai melalui fokus pada pertumbuhan domestik, termasuk mendorong UMKM untuk bangkit dan terus menciptakan lapangan kerja,” imbuh Rudi.
Rudi meminta Erick Thohir memperkuat holding BUMN agar memiliki cakupan yang luas. Holding BUMN menjadikan perusahaan BUMN bekerja lebih padu dan tidak lagi bekerja secara sektoral dalam membangun atau membangkitkan perekonomian di Indonesia.
“Dengan melakukan berbagai kerja sama tersebut, maka BUMN tidak lagi bersaing dalam memberikan pelayanan, tetapi saling melengkapi. Jangkauan pelayanan terhadap masyarakat juga akan semakin luas,” ucap Rudi.
Rudi menambahkan, transformasi BUMN yang salah satunya dengan pembentukan holding dapat meningkatkan akuntabilitas perusahaan, profesionalisme, meminimalisasi intervensi politik, peningkatan kinerja dan produktivitas serta daya saing perusahaan.
“Hal itu bisa menjadikan BUMN Indonesia lebih kompetitif, berkelas dunia dan siap menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian. Dari sinilah harapan holding BUMN dapat menciptakan BUMN yang kuat dan terus menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional,” pungkas Rudi.(rls/*)