WONOSARI (Kastanews.com): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi mengapresiasi Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Yogyakarta. Perusahaan BUMN itu berkinerja baik dan berinisiatif melayani kelompok masyarakat prasejahtera.
Menurut Subardi, kinerja baik PNM dilihat dari layanan akses permodalan, pendampingan, dan program peningkatan kapasitas usaha.
“Saya apresiasi kinerja PNM. Banyak masyarakat prasejahtera yang terbantu dengan inisiatif PNM. Ini bukti kalau BUMN hadir di tengah masyarakat,” kata Subardi saat membuka pelatihan pengembangan kapasitas usaha bagi pelaku UMKM di Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (14/9).
Pelatihan ini diikuti 300 nasabah ‘Mekaar’ atau program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera. Materi pelatihan diantaranya strategi penjualan di media sosial dan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sejauh ini, kerja sama PNM dengan Subardi di Yogyakarta terjalin baik dan berkelanjutan. Banyak kelompok masyarakat terutama ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi kepada Subardi agar usahanya meningkat.
Melalui program kemitraan, Legislator dari Dapil DIY itu menggandeng PNM melakukan beragam program pemberdayaan, diantaranya layanan modal usaha, pelatihan digital marketing, dan pendaftaran izin usaha.
“Saya kawal aspirasi masyarakat termasuk dengan pelatihan. Pelatihan ini perlu lebih sering karena ada interaksi langsung dengan PNM,” kata Mbah Bardi, sapaan akrabnya.
Subardi berharap PNM menjadi solusi permodalan bagi usaha ultra mikro terutama bagi kelompok ibu-ibu. Menurutnya, Komisi VI sebagai mitra kerja Kementerian BUMN terus mendukung usulan tambahan anggaran modal usaha. Program ini direalisasikan dengan berbagai kemudahan, seperti tanpa agunan dengan maksimal pinjaman 100 juta.
“DPR sudah menyetujui besaran KUR kepada BUMN, dari tadinya Rp 170 triliun sekarang Rp 270 triliun. Tentu agar pelaku usaha dapat mengakses pinjaman modal termasuk tanpa agunan dan bunga kecil karena disubsidi pemerintah,” kata Subardi.
Di kesempatan tersebut, Pimpinan Cabang PNM Yogyakarta, Azis Junaidi mengatakan, pelatihan ini fokus kepada kelompok usaha ultra mikro dengan berbagai jenis usaha. Di forum ini, peserta difasilitasi mendapat modal usaha dan izin usaha (NIB).
“Meskipun jenis usahanya berbeda-beda, tetapi mereka semua harus memiliki izin usaha. Target kami yang sebelumnya nasabah masuk dalam kategori pra-sejahtera, agar menjadi sejahtera. Suntikan modal nanti juga akan kami berikan”, tutup Azis Junaidi.(NK/*)