PONOROGO (Kastanews.com)- Anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem Sri Wahyuni mengingatkan agar empat konsensus kebangsaan terus disampaikan agar masyarakat Indonesia tidak kehilangan sejarah.
“Kewajiban konsep kebangsaan harus tetap dijaga, karena Indonesia berdiri ditopang oleh aneka suku ras agama, bahasa. Empat pilar ini harus disampaikan agar kita tidak kehilangan sejarah,” ujar Sri Wahyuni saat melakukan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI (Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika di Desa Gelar Lor Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (3/8).
Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara kepada masyarakat. Dengan dipandu anggota DPRD Ponorogo dari Fraksi NasDem Isnaeni, masyarakat setempat dan generasi muda se Kecamatan Sukorejo mengikuti acara tersebut.
“Empat pilar kebangsaan merupakan bagian terpenting dari NKRI agar selalu mengaitkan berbagai persoalan bangsa dan tantangan ke depan. Kita harus selalu ingat bahwa karakteristik Indonesia sebagai negara bangsa itu mempunyai kebesaran, keleluasaan dan kemajemukannya,” ungkap Sri Wahyuni.
Legislator NasDe dari Dapil Jatim VII (Ponorogo,Trenggalek, Pacitan, Magetan, Ngawi) ini juga menjelaskan, dasar negara kita Pancasila mempunyai cara pandang yang luas dan memayungi UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
“Memahami empat pilar kebangsaan mutlak harus dilakukan, agar empat pilar kebangsaan ini menjadi nilai kekuatan bangsa Indonesia yang tak akan terpisahkan oleh gelombang zaman,” ulas Sri Wahyuni.
Menurutnya, persoalan kebangsaan yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan lalai dalam pengimplementasian empat pilar kebangsaan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
“Dari situlah, saya mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan. Nasionalisme dan patriotisme generasi penerus bangsa harus terus ditumbuhkan agar semakin mencintai dan membangun negeri tercinta Indonesia ini,” pungkas Sri Wahyuni.(RO/*)