KEEROM (Kastanews.com)- Setelah ditanam 22 hari lalu, kebun kedelai yang merupakan Program 1 Juta ha yang digagas Partai NasDem di wilayah Kabupaten Keerom, Papua tampak subur, hijau dan pertumbuhannya dinilai sangat baik.
“Kegiatan budidaya kedelai 50 ha di Kabupaten Keerom sudah sesuai dengan rencananya dan pertumbuhannya sampai dengan hari ke-22 ini sangat baik sesuai rencana,” kata Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem, H. Ayep Zaki, Minggu (31/7).
Ketua Dewan Pakar NasDem Kabupaten Sukabumi itu melanjutkan, untuk tahap awal budidaya memang diperlukan waktu, tenaga, dan kerja ekstra terutama pada saat pembukaan lahan bahkan untuk mewujudkan itu diperlukan alat-alat pertanian pendukung hingga alat berat.
“Karena bentuk luasan 50 ha ini tanahnya ada proses untuk pembenahan tanah awal, jadi dari semak belukar ini dirapihkan menggunakan alat berat eskavator, setelah itu dibuat parit besar dan parit-parit kecil baru kemudian dibajak dan dirotari dua kali, baru ditanam,” terang Ayep Zaki.
Ayep melanjutkan program budidaya kedelai di Papua khususnya di Kabupaten Keerom ditargetkan dapat mencakup luas 50 Ha dan saat ini lokasi yang sudah dibuka terus bertambah. Mulai pembukaan lahan hingga pembajakan lahan sehingga total yang sudah dibuka kurang lebih mencapai 8 Ha.
“Usia tanam sudah 22 hari dan saat ini sudah dilakukan pemupukan serta peyemperotan (nutrisi) saputra tanaman dan pengendalian hama,” kata dia.
Wakil Bendahara Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) itu kembali menegaskan bahwa NasDem melalui Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa di bawah komando H. Sulaeman L. Hamzah telah berkomitmen untuk selamanya ikut menjaga ketahanan pangan melalui budidaya Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale).
“Sudah dikumandangkan oleh Ketua Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem, H. Sulaeman Hamzah beliau juga selaku Anggota Komisi IV DPR RI mencanangkan satu juta Ha tentu saja program ini akan direalisasikan secara bertahap,” kata Ayep.
Ayep pun optimistis program tersebut dapat terus berjalan secara berkesinambungan dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
“Dan saya selaku pelaksana di lapangan melakukan program ini diawali dari Provinsi Papua seluas 50 Ha dan ini akan terus berlanjut ke seluruh wilayah Indonesia. Paling tidak per enam bulan akan kita rilis berapa Ha yang sudah direalisasikan,” pungkasnya.(RO/*)