KASTANEWS.ID, BANDUNG: Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menyatakan siap untuk menghadapi dua pilkada di 2024 mendatang. Baik untuk bakal calon Gubernur Jawa Barat maupun bakal calon Walikota Bandung.
Hal demikian disampaikan Saan Mustopa saat NasDem Jawa Barat menggelar ‘NasDem Memanggil di Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/1).
“Untuk pilkada Jabar salah satunya ada Farhan yang sudah terkenal. Dia anggota DPR RI, publik figur dan punya kemampuan. Saya yakin dia (Farhan) bisa berkompetisi dengan calon lain,” ungkap Saan.
Selain Pilkada Jawa Barat, Saan juga menegaskan, Farhan memungkinkan juga untuk diusung dalam ajang Pilwalkot Bandung yang juga digelar 2024.
“Kalau misalkan untuk ke walikota juga kita dorong Farhan untuk maju. Antara dua itu saja, dan dua-duanya sangat memungkinkan karena sudah memenuhi kualifikasi yang ditentukan Partai NasDem,” tukas Saan.
Meski Farhan telah mendapatkan restu untuk dua pilkada sekaligus, kemungkinan Farhan untuk maju dalam pilkada masih menunggu raihan suara Partai NasDem dalam pemilu legislatif, Februari 2024.
Menurut Saan, Farhan bisa maju setelah melaksanakan pemilihan legislatif terlebih dahulu di bulan Februari 2024.
Setelah berhasil mencapai target, Farhan bisa saja maju di Pilgub Jabar ataupun Pilwalkot Bandung di bulan November 2024.
“Jadi dia maju di pileg, lalu terpilih dan mempersiapkan diri untuk di pilkada kan sangat mungkin. Jadi secara prinsip dari 27 kabupaten kota kita akan maksimalkan yang akan kita calonkan adalah kader-kader partai NasDem, baik untuk gubernur pun akan kita calonkan kader dari partai NasDem. Bukan dari luar kader,” jelasnya.
Menanggapi apa yang disampaikan Saan, Farhan mengaku siap mengemban amanat Partai NasDem untuk maju dalam ajang Pilkada Jabar atau pun Pilwalkot Bandung.
“Insya Allah kita maju,” ujar Farhan.
Meski demikian, Farhan mengatakan dirinya perlu memastikan dan bekerja keras sebagai salah satu ikon Partai NasDem di Jawa Barat untuk memenangkan partainya dalam Pileg 2024 mendatang.
“Kita mesti menang dominan dulu di pemilu (legislatif). Kalau memang saya mendapat tugas untuk ke provinsi. Saya mesti habis-habisan supaya 15 dapil untuk DPRD Jawa Barat terisi,” ujarnya.
Farhan mengaku, tugas berat lainnya adalah dia juga harus memastikan kembali terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pileg 2024 yang digelar pada bulan Februari.
Sehingga, tambahnya, pada Pilkada Jawa Barat atau Pilwalkot Bandung yang digelar pada bulan November dia memiliki modal yang besar.
“Logikanya, kalau kalah di pemilu masih berani di Pilkada? Jadi, bagaimanapun juga di partai fokus dua hal yaitu masalah pemenangan di dapil masing-masing dan merebut suara treshold untuk mengusung calon kepala daerah baik untuk kepala daerah level provinsi maupun kota kabupaten,” tuturnya.
Meski memiliki optimisme tinggi Partai NasDem akan menjadi salah satu partai pemilik suara tertinggi di Jawa Barat berdasarkan tren dari pemilu ke pemilu yang terus meningkat, Farhan mengatakan hal tersebut adalah beban berat yang mau tidak mau harus dijalaninya.
“Mau tidak mau pasti terbebani. Karena saya tidak mungkin menghindari bahwa saya harus mendapatkan suara sebanyak banyaknya untuk maju sebagai Jabar 1 atau untuk petahana DPR RI karena suara saya belum banyak. Kemudian saya juga harus mengisi DPRD provinsi dan menambah suara di DPRD Kota Bandung dan Kota Cimahi. Pada saat bersamaan saya mesti terpilih lagi,” pungkasnya.(red/*)