JAKARTA (Kastanews.com)- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku tidak percaya dengan hasil perhitungan cepat atau quick count. Ganjar lebih percaya dengan hasil yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Masyarakat Indonesia secara serentak telah melakukan pemilihan presiden (pilpres) pada Rabu (14/2/2024). Sementara dari hasil perhitungan cepat dari berbagai lembaga survei, Ganjar-Mahfud mendapatkan suara terendah. S
ementara Anies-Muhaimin menempati posisi kedua dan Prabowo-Gibran memimpin dengan suara terbanyak. Ganjar Pranowo memberikan tanggapan mengenai hasil quick count, karena ditemukan pelanggaran seperti surat suara sudah dicoblos dan adanya masyarakat yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
“Setiap temuan itu, bukan soal jumlahnya, tapi apakah temuan itu signifikan atau tidak. Masalahnya banyak sekali pelanggaran yang sangat signifikan yang menggerus integritas pemilu, contohnya kalau Anda lihat di Madura ada laporan kalau satu desa itu penduduknya mendapat panggilan nyoblos dan kertas suara sudah dicoblos 02. Nah ini kita akan investigasi dan dari London kita mendapat laporan bahwa banyak warga negara yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya dan ada banyak sekali hal-hal semacam ini,” kata Ganjar Pranowo di Posko Teuku Umar, Rabu (14/2/2024).
“Jadi saya tidak mau melibatkan semua tapi pada waktunya kita akan tegakkan. Kita tidak percaya pada exit poll, kita percaya pada hasil penghitungan manual KPU, itu butuh waktu sampai 1 bulan. Tapi tanggal 24 Mei keluar hasil penghitungan manual, hasil kalkulasi manual yang dilakukan KPU,” katanya.
Sementara Ganjar Pranowo akan kembali pulang ke rumahnya. Namun, ia akan datang ke satu tempat jika mendapatkan kabar. “Saya akan pulang ke rumah dulu, saya akan ke posko saya hari ini sudah selesai kecuali kalau dikabarin ada agenda lain,” katanya.(rah)