JAKARTA, 27 Agustus 2021 : Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani mengajak masyarakat untuk terbiasa hidup dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat. Hal ini menyusul adanya analisis para ahli bahwa kekebalan komunal (herd immunity) dari virus COVID-19 akan sulit tercapai akibat mutasi virus Corona.
“Saya berharap masyarakat akan terus terbiasa hidup bersama protokol kesehatan dalam menghadapi virus Covid-19 yang diprediksi akan ada di tengah-tengah kita untuk waktu lama,” kata Puan dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Para ilmuan Mengkhawatirkan munculnya varian delta bisa pengaruhi efikasi vaksin. Padahal terjadinya herd immunity dipengaruhi oleh efikasi vaksin dan jumlah penduduk yang telah divaksin secara lengkap.
“Apalagi mutasi-mutasi virus Covid terus terjadi, termasuk yang baru saja teridentifikasi munculnya varian baru Corona, yakni varian lambda,” tutur Puan.
Mantan Menko PMK ini menjelaskan, Meski ada mutasi bukan berarti vaksinasi Covid tidak efektif untuk dilakukan. Hanya saja, ia meminta masyarakat menyiapkan diri apabila Covid-19 berubah statusnya dari pandemi menjadi endemi.
Vaksin dikatakan Puan memang tidak akan membuat tubuh kebal dari virus. Tapi dengan mendapatkan vaksin, tingkat risiko menjadi lebih kecil saat kita terpapar COVID-19. Sama dengan jenis penyakit-penyakit virus lain yang hingga saat ini tidak bisa hilang.
Puan menambahkan, vaksin sebagai bentuk perlindungan komunal (herd protection), mulai dari keluarga sampai komunitas, termasuk di dalamnya orang-orang yang memiliki komorbid dan tidak bisa mendapat vaksin.
“Dengan mendapatkan vaksin, harapannya tubuh memiliki antibodi untuk melawan virus ini sehingga semakin sedikit orang yang terpapar Covid, yang artinya semakin sedikit pula kemungkinan penularan terjadi kepada mereka yang berada dalam kategori rentan,” sebutnya.
Terlepas dari itu, upaya pencegahan penularan dinilai menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Puan mengatakan, pencegahan penyebaran virus COVID-19 membutuhkan peran dari masyarakat itu sendiri.
“Karena seberapa pun keras upaya pemerintah menangani keberadaan COVID-19 dengan berbagai kebijakan, tidak akan bisa maksimal tanpa dibarengi kesadaran dari masyarakat untuk hidup dengan pola yang dibutuhkan di era Corona,” tuturnya.
Puan mengajak rakyat Indonesia agar selalu optmistis dan tak perlu takut walau COVID-19 akan terus ada di tengah-tengah kehidupan manusia.
“Jangan kendorkan prokes. Selalu gunakan masker saat berada di luar rumah. Sering-seringlah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, dan jaga jarak untuk menghindari terjadinya penularan virus,” imbau Puan.
Di sisi lain, Puan juga terus mendorong agar pemerintah menyiapkan infrastruktur ketahanan kesehatan dalam menghadapi keberadaan COVID-19 yang berkepanjangan. Kesiapan infrastruktur dinilai akan mempermudah dalam menghadapi penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya.
“Yang paling penting, kita harus selalu bergotong royong dalam menghadapi COVID-19 yang sampai sekarang masih ditetapkan sebagai pandemi. Saya yakin, aktivitas juga perlahan akan kembali normal jika kita sudah sama-sama memahami bagaimana cara hidup dalam menghadapi Corona,” pungkasnya. (Yudistira Ari NS)