JAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi,
mengimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes) dan mengurangi aktivitas di luar ruangan. Hal itu diperlukan untuk mengatasi lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jabodetabek yang disebabkan tingginya pencemaran udara.
“Mengurangi aktivitas luar ruangan, menggunakan masker, serta menutup ventilasi rumah, kantor, dan tempat umum saat polusi udara tinggi. Juga segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan,” kata Nurhadi, Senin (28/8).
Nurhadi meminta pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi memburuknya kualitas udara yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Untuk jangka pendek, pemerintah diminta cepat tanggap menekan peningkatan kasus ISPA agar tidak bertambah.
“Artinya kita memikirkan agar polusi udara bisa dihentikan atau dikurangi sembari terus mengobati pasien ISPA agar segera sembuh dan tidak berpotensi menular,” urainya.
Untuk program jangka panjang, Nurhadi mendorong penggunaan transportasi massal serta mendorong penggunaan kendaraan berbasis listrik untuk mengurangi emisi.
“Pabrik dan PLTU bisa didorong atau diwajibkan untuk menggunakan teknologi dan sistem pembuangan yang ramah lingkungan,” tandas Nurhadi.
Lebih lanjut ia mengapresiasi Kementerian Kesehatan yang telah melakukan berbagai upaya, yakni membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara. Kemenkes juga telah memasang sensor udara untuk mengetahui kualitas udara di sejumlah tempat.
“Peringatan polusi udara ini juga terintegrasi dengan aplikasi Satu Sehat. Dengan begitu, warga bisa mendapatkan rekomendasi terkait keperluan dalam aksi yang dilakukan saat polusi sedang tinggi atau kualitas udara buruk,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Nurhadi, BMKG telah melakukan rekayasa cuaca di Jabodetabek. Hal itu merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi polusi udara dan mengendalikan penyakit ISPA.
Sebelumnya, Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara, Agus Dwi Susanto, mengatakan jumlah penyakit respirasi atau ISPA meningkat mencapai 200 ribu kasus di Jabodetabek hingga Agustus 2023. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan rata-rata kasus di bulan Januari 2023 sebesar 100 ribu . Ia mengatakan, tren peningkatan polusi udara berkorelasi pada peningkatan kasus ISPA. (rls/*)