DEPOK (26 Desember): Yurgen Sutarno (29 tahun) resmi mendeklarasikan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Depok di Pilkada 2020 lewat jalur independen. Yurgen merupakan lulusan S1 Universitas Indonesia (UI) dan S2 Oxford University, Inggris dengan beasiswa LPDP.
Berkarir selama 5 tahun sebagai wartawan di Metro TV, CNN, hingga VOA, Yurgen menggandeng politikus muda dan Doktor Muda Reza Zaki (30 tahun) sebagai wakilnya.
Zaki menamatkan studi hukum di S1 Universitas Gadjah Mada, S2 Universitas Gadjah Mada, dan S3 Universitas Padjadjaran.
Zaki berkarir sebagai dosen di Universitas Bina Nusantara. Ia juga menjadi dosen tamu di IBLAM, Sekolah Tinggi Hukum Militer, Tunghai University, Taiwan, hingga beberapa kali menjadi ahli di Mahkamah Konstitusi RI dan Pengadilan Negeri.
Zaki juga membangun sebuah komunitas sosial bisnis di kampung halamannya, Sumedang, Jawa Barat sejak usia 22 tahun. Ia juga merupakan Koordinator Putra Daerah Membangun sebuah forum anak-anak muda yang membangun kampung halaman di hampir 30 Provinsi dan telah memberikan dampak kepada hampir 1 juta orang.
“Hampir 15 tahun Kota Depok dikelola secara amatir dan tidak ilmiah. Kami ingin memperbaiki itu. Di lain sisi, ada jurang antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah tidak mampu menerjemahkan aspirasi warganya,†ujar Yurgen saat deklarasi, di Juliet Coffee, Margonda Depok, Senin (23/12).
Zaki menambahkan, mereka akan membangun Depok dengan evidence-based. Bukan membangun alun-alun yang begitu-begitu saja.
Pasangan Yurgen-Zaki memiliki program #BenerinDepok2020 dengan delapan program unggulan, yang meliputi transportasi massal berbasis rel untuk mengurai kemacetan. Kedua, penanggulangan kemiskinan dengan memberikan Rp2 juta/tahun untuk tiap keluarga miskin. Ketiga, mengurangi angka pengangguran dengan program link and match. Keempat, fokus pada peningkatan pendidikan. Kelima, digitalisasi pelayanan kesehatan. Keenam, reformasi pelayanan publik. Ketujuh, membuka banyak Ruang Terbuka Hijau. Delapan, memperbaiki pengelolaan sampah Kota Depok.
“Tujuan kami, masyarakat nyaman tinggal di sini. Kami enggak boleh kasih lima tahun lagi buat mereka yang mengelola Depok secara amatir,†ujar Yurgen.
Untuk mampu menembus bursa Pilkada Depok 2020, Yurgen-Zaki harus mampu mengumpulkan 8,5 persen dari total DPT atau sekitar 85 ribu KTP.
Saat ini, Yurgen-Zaki sudah mengumpulkan sekitar 9 ribu KTP dalam kurun waktu sebulan terakhir sejak mendeklarasikan diri maju menjadi bacalon wali kota Depok di media sosial. Artinya, pasangan ini harus bekerja ekstra keras dalam dua bulan ke depan sebelum masa penyerahan syarat dukungan paslon jalur independen ditutup pada 23 Februari 2020 oleh KPU Kota Depok. Yurgen Sutarno sebelumnya sempat bertarung berebut kursi di DPR RI dalam Pileg 2019 melalui PSI dengan Dapil Kota Depok-Bekasi.
Namun, ia gagal seiring dengan suara PSI yang tak lolos ambang batas parlemen. Sementara Zaki juga bukan orang baru di dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kabupaten Sumedang pada 2018. Ia juga sempat menjadi Caleg DPR RI dari Partai NasDem Dapil Subang-Majalengka-Sumedang.(RO/*)