Jakarta (Kastanews.com)- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kembali menggulirkan wacana presiden dipilih kembali oleh MPR RI. Hal ini disampaikannya usai menerima kunjungan resmi mantan Ketua MPR RI Amien Rais di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu (5/6/2024) kemarin.
Menanggapi wacana ini, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Irwan menilai wacana tersebut tidak lah tepat dan menimbulkan pertanyaan di publik.
“Wacana Presiden dipilih MPR dengan amandemen UUD sekarang ini menurut saya waktunya tidak tepat dan menimbulkan pertanyaan publik,” kata Irwan kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).
Pasalnya, lanjut Irwan, Indonesia baru saja merampungkan hajatan demokrasi terbesar yakni Pemilu 2024. Kemunculan wacana ini dikhawatirkan dapat menimbulkan instabilitas politik dan mengganggu konsolidasi demokrasi.
“Menurut saya membahas amandemen UUD setelah Pemilu dapat menciptakan ketidakstabilan politik dan mengganggu konsolidasi demokrasi yang baru saja berlangsung,” ujarnya.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur ini menuturkan, Presiden dan Wakil Presiden terpilih yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka belum dilantik. Sehingga, sudah semestinya semua energi dicurahkan untuk implementasi program-program Prabowo-Gibran.
“Energi politik bangsa seharusnya difokuskan pada implementasi program-program Prabowo-Gibran, bukan pada perubahan konstitusional yang mendasar. Itu yang lebih dibutuhkan rakyat saat ini,” tutur pria yang akrab disapa Irwan Fecho ini.
Irwan khawatir jika wacana amandemen konstitusi saat ini justru bisa memperburuk polarisasi politik di masyarakat.
“Seharusnya wacana yang dibangun adalah tentang mempersatukan masyarakat, bukan malah membuatnya terpolarisasi,” ucap Doktor Ilmu Kehutanan itu.(rah)